PENDAHULUAN
Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga merupakan
bagian dari sistem Ketahanan Pangan yang harus dibangun dengan pemberdayaan
masyarakat luas, pencapaian Ketahanan pangan tersebut dapat diupayakan
diantaranya melalui pengelolaan pekarangan terpadu berbagai jenis tanaman,
ternak dan ikan, karena kegiatan pengelolaan pekarangan tersebut diharapkan
akan menjamin ketersediaan pangan secara beragam dan terus menerus. Sehingga
tercapai konsumsi pangan yang berbasis Beragam, Berimbang Bergizi dan Aman ( 3B
) sekaligus dapat menambah penghasilan keluarga.
PENGERTIAN PEKARANGAN
Pekarangan : adalah sebidang lahan darat baik lahan kering maupun lahan basah
yang jelas batas – batasnya dan terletak dilingkungan pemukiman yang dapat
dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan, peternakan dan perikanan guna
meningkatkan pangan keluarga yang berbasis 3B
Pengelolaan Pekarangan
Terpadu : Penataan Pekarangan Terpadu yang
diharapkan adalah pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang
mencakup tanaman semusim dan tahunan, ada ternak dan / atau ikan yang sesuai
deengan potensi wilayah dan disukai oleh masyarakat.
MANFAAT PEKARANGAN
Pada dasarnya memanfaatkan / mengelola pekarangan
adalah pekerjaan yang menyenangkan
dan relatif mudah karena :
1.
Pengaturan
tanaman dan pemeliharaan ternak serta ikan di pekarangan terpadu dapat menambah
keindahan rumah sekaligus memperbaiki dan memelihara lingkungan hidup.
2.
Teknologi tepat guna bisa
dilaksanakan di rumah untuk mengolah hasil pekarangan, sebagai sumber pangan lokal dan peningkatan
pendapatan.
3.
Pengaturan pergiliran tanaman
dan pemeliharaan ternak dan ikan yang baik bahan makanan dapat dihasilkan
secara terus menerus dan jenisnya bermacam – macam.
4.
Kotoran ternak dapat
dimanfaatkan untuk pupuk.
5.
Sisa tanaman dapat dipergunakan
untuk makanan ternak dan ikan.
MANAJEMEN PEKARANGAN
·
Kelompok Sayuran.
Berdasarkan nilai gizinya, kelompok sayuran merupakan
sumber vitamin khususnya vitamin A dan
sumber mineral terutama zat kapur, besi
dan fosfor. Berdasarkan besar kecil kandungan vitaminnya kelompok sayuran
dibedakan menjadi 2 ( dua ) kelompok, yaitu :
1.
Kelompok A
Jenis sayuran yang termasuk dalam kelompok A ini mengandung
provitamin A antara 1.000 – 5.000 I.U dalam setiap 100 gram bahan – bahan.
Jenis – jenisnya adalah sebagai berikut : Bayam, Katuk, tomat, daun
mlinjo, daun pepaya.
2.
Kelompok B
Sayuran yang masuk dalam kelompok B lebih sedikit mengandung karotin
( provitamin A ) dibanding dengan kelompok A. setiap 100 gram sayuran ini
mengandung 500 – 1.000 I.U. provitamin A.
Jenis – jenis sayuran tersebut adalah sebagai berikut : Kecipir,
melinjo, terong, kembang turi.
·
Kelompok buah – buahan
Buah – buahan pada umumnya merupakan sumber vitamin
dan mineral terutama vitamin C. Jenis buah – buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dan mengandung 30 Mg – 80 Mg
vitamin C dalam setiap 50 – 100 gram buah segar adalah sebagai berikut :
Pepaya, mangga, pisang.
¨ Untuk Ternak
Jenis ternak yang diusahakan dipekarangan terpadu
sebagai berikut :
1.
Ternak yang cepat besar dan
mudah berkembang.
2.
Disukai masyarakat.
3.
Menguntungkan.
4.
Mudah diternakan
5.
Tidak memerlukan modal besar.
Jenis ternak yang bisa dikembangkan antara lain : Ayam, itik,
kelinci, puyuh, kambing dll.
¨ Untuk Ikan
Ikan yang diusahakan di pekarangan terpadu sebagai
berikut :
1.
Ikan yang cepat besar dan cepat
berkembang biak.
2.
Ikan disukai oleh masyarakat.
3.
Ikan yang mudah diusahakan.
Jenis ikan yang mudah dikembangkan antara lain : Ikan mas, ikan
tawes, ikan gurami, ikan sepat, ikan lele, ikan nilam dll.
PENANGANAN HASIL
Beberapa petunjuk cara pemanenan hasil pekarangan yang benar adalah
sebagai berikut :
1.
Panenlah pada saat yang
tepatyaitu sudah cukup umur, dengan demikian jumlah nilai gizi yang diperoleh
akan cukup.
2.
Panenlah hati – hati agar tidak
merusak tanaman karena bila tidak akan menyebabkan kerusakan hasil panen.
3.
Sisakan beberapa tanaman untuk
perbanyak benih, agar tanaman dapat berlangsung terus ( kelestarian tanaman ).
4.
Untuk ikan, ambilah minimal
setelah 3 bulan dipelihara sehingga sudah cukup besar untuk dikonsumsi.
5.
Untuk ternak, apabila
akandikonsumsi pilihlah dariyang jantan dan betina yang tidak menghasilkan
keturunan lagi ( tidak produktif ).
INOVASI TEKNOLOGI
·
Penanganan hasil pekarangan
bisa ditangani secara hasil segar maupun olahan.
·
Penanganan segar bisa dilakukan
dengan pemilihan, pemilahan ( grading ), dan pengepakanpengepakan yang baik,
untuk dipasarkan secara lebih aman dan menguntungkan.
·
Penanganan olahan dilakukan
dengan alat – alat sederhana seperti :
·
Alat perajang untuk singkong
dan pisang
·
Alat penepung untuk ubi
·
Alat penggoreng untuk keripik
·
Alat pengepres untuk packing.
PENETRASI PASAR
1.
Kegiatan ini dilakukan agar
hasil pengelolaan pekarangan yang berlebih bisa diproses lebih lanjut secara
segar maupun olahan.
2.
Hasil prosesing dilaporkan
mitra pasar, sehingga hasil pekarangan terpadu punya nilai tambah untuk
meningkatkan pendapatan kelompok.
Disusun
Oleh :
ADHI SUSILO, SP
NIP
: 196404151996031001