Beberapa Varietas Unggul Singkong
Singkong
atau ubikayu merupakan tanaman pangan yang sudah dibudidayakan sejak
lama oleh para petani. Singkong juga dibudidayakan secara luas, hampir
disetiap daerah dengan mudah dapat kita temui tanaman ini. Selain itu
singkong juga mudah untuk dibudidayakan,singkong tidak memerlukan
teknologi budidaya yang kompleks. Namun masih banyak yang
membudidayakan singkong ini tanpa mengetahui varietas apa yang ditanam.
Bahkan banyak yang menanam singkong ini dengan bibit yang asal-asalan
hanya mengikuti kebiasaan setempat saja.
Padahal
Kementrian Pertanian Republik Indonesia melalui Badan penelitian dan
Pengembangan Pertanian sudah mampu menghasilkan bibit singkong unggul
dengan potensi hasil yang tinggi. Potensi hasilnya rata-rata lebih dari
20 ton per hektar, bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 ton per
hektar umbi segar. Namun sayang sekali sosialisasinya dikalangan petani
masih sedikit sekali sehingga petani belum mengetahui beberapa varietas
unggul singkong ini.
Beberapa
varietas unggul singkong yang telah dilepas oleh Kementrian Pertanian
antara lain Adira 1, Adira 2, Adira 4, Malang 1, Malang 2, Darul
Hidayah, Malang 4 maupun Malang 6.
Adira 1.
Adira 1
mempunyai pucuk daun berwarna coklat dengan tangkai merah pada bagian
atas dan merah muda pada bagian bawahnya. Bentuk daunya menjari agak
lonjong. Warna batang muda hijau muda sedangkan batang tua coklat
kuning. Umur tanaman antara 7 -10 bulan dengan tinggi tanaman mencapai
1-2 meter.
Umbinya
berwarna kuning dengan kulit luar coklat dan kulit dalam kuning.
Umbinya mempunyai rasa yang enak direbus, degan kadar tepung 45% dan
kadar protein 0,5% pada saat basah serta kadar sianida (HCN) mencapai
27,5 mg per kilogram. Umbinya cocok untuk diolah menjadi tape, kripik
singkong atau dikonsumsi langsung.
Adira 1 agak tahan terhadap serangan hama tungau merah (Tetranichus bimaculatus), tahan terhadap bakteri hawar daun Pseudomonas sonacaearum, dan Xantohomonas manihots.
Adira 1 mempunyai potensi hasil yang cukup tinggi mencapai rata-rata 22 ton per hektar
Adira 2.
Adira 2
mempunyai ciri-ciri daunya berbentuk menjaai agak lonjong dan gemuk
dengan warna pucuknya ungu. Warna tangkai daun bagian atas merah muda
dan bagian bawahnya hijau muda. Warna tulang daunya merah muda pada
bagian atas dan bagian bawahnya hijau muda. Warna batang muda hijau
muda dan menjadi putih coklat saat sudah tua. Tinggi tanaman sekitar 1 –
2 meter dengan umur tanaman mencapai 8 -12 bulan.
Warna umbi
putih dengan kulit bagian luar putih coklat dan bagian dalamnya ungu
muda. Kualitas rebusnya bagus namun rasanya agak pahit. Umbinya
mempunyai kandingan tepung 41% dan protein 0,7% saat basah dengan kadar
sianida (HCN) sekitar 124 mg per kilogram. Umbinya cocok untuk bahan
baku tepung tapioka.
Adira 2 ini tahan terhadap serangan penyakit layu (Pseudomonas solanacearum) dan agak tahan terhadap tugau merah (Tetrabnichus bimaculatus).
Adira 2 mempunyai potensi hasil cukup tinggi mencapai 22 ton per hektar umbi basah.
Adira 4.
Ciri-ciri
dari Adira 4 ini antara lain pucuk daun berwarna hijau dengan bentuk
daunya biasa agak lonjong dan tulang daunya berwarna merah muda pada
bgaian atas serta hijau muda pada bagian bawahnya. Warna tangkai daun
bagian ataas merah kehijauan dan bagian bawahnya hijau muda. Warna
batang muda hijau dan batang tua abu-abu. Tinggi tanaman antara 1,5 – 2
meter dengan umur tanaman mencapai 10 bulan.
Umbinya
berwarna putih dengan kulit luar coklat dan ros bagian dalamnya.
Umbinya mempunyai kualitas rebus yang bagus namun agak pahit. Umbinya
mempunyai kandungan tepung mencapai 18-22 % dan proteinya 0,8 – 22%
dengan kadar HCN sekitar 68 mg per kilogram. Umbinya cocok untuk bahan
baku tepung tapioka.
Adira 4 tahan terhadap serangan Pseudomonas solanacearum, dan Xanthomonas manihots, dan agak tahan terhadap hama tungau merah (Tetranichus bimaculatus).
Adira 4 ini mempunyai potensi hasil yang tinggi mencapai 35 ton per hektar umbi basah.
Malang 1.
Malang 1
mempunyai daun berwarna hijau keunguan dengan bentuk daun menjari agak
gemuk. Dengan tangkai daun bagian atas hijau kekuningan dengan becak
ungu merah pada bagian pangkal bawah. Warna batang muda hijau muda dan
hijau keabu-abuan pada bagian bawahnya. Tinggi tanaman mencapai 1,5 –
3,0 meter dengan umur tanaman mencapai 9-10 bulan.
Umbinya
berwarna putih kekuningan dengan kualitas rebus yang enak dan rasa
manis. Kandungan tepungnya mencapai 32-36% dan proteinya mencapai 0,5 %
umbi segar. Kadar sianida (HCN) kurang dari 40 mg per kilogram dengan
metode asam pikrat. Umbinya cocok sebagai bahan baku tepung tapioka.
Malang 1 ini toleran terhadap serangan tungau merah Tetranichus sp dan becak daunCercospora sp serta daya adaptasinya cukup luas.
Potensi hasilnya cukup tinggi antara 24,3 sampai 48,7 ton per hektar dengan rata-rata hasil mencapai 36,5 ton per hektar.
Malang 2.
Malang 2
mempunyai bentuk daun menjari dengan cuping yang sempit. Warna pucuk
daunya hijau muda kekuningan dengan tangkai daun atas hijau muda
kekuningan dan bagian bawahnya hijau. Warna batang muda hijau muda dan
batang tua coklat kemerahan. Tinggi tanamn mencapai 1,5 – 3,0 meter
dengan unmur mencapai 8 – 10 bulan.
Warna
umbinya kuning muda dengan warna kulit luar coklat kemerahan dan putih
kecoklatan bagian dalamnya. rasa umbinya enak dengan kandungan
tepungnya mencapai 32 – 36%, protein 0,5% umbui segar dan sianida (HCN)
kurang dari 40 mg per kilogram dengan metode asam pikrat.
Malang 2 toleran terhadap penyakit becak daun Cercospora sp dan hawar daun (Cassava bacterial blight) namun agak peka terhadap tungau merah Tetranichus sp.
Potensi hasilnya tinggi mencapai 20 – 42 ton per hektar dengan rata-rata hasil mencapai 31, 5 ton per hektar umbi basah.
Malang 4.
Bentuk
daunya menjari dengan lamina gemuk. Warna daun muda ungu dan berubah
menjadi hijau saat tua dengan tangkai daun berawarna hijau. Warna
batang keunguan. Malang 4 termasuk varietas singkong yang tidak
bercabang. Tinggi tanaman kurang dari 2 meter dan umur tanaman mencapai 9
bulan.
Umbinya
berwarna putih dengan kulit luar coklat dan kulit bagian dalam kuning.
Ukuran umbinya besar dan kualitas rebusnya baik namun rasanya agak
pahit. Kandungan tepung 25 – 32 % dan sianida (HCN) kurang dari 100 ppm
dengan metode asam pikrat.
Malang 4 agak tahan terhadap tungau merah Tetranichus sp.
Selain itu Malang 4 juga adaptif pada lahan-lahan dengan kandungan hara
sub optimal. Potensi hasilnya tinggi mencapai 39.7 ton per hektar umbi
basah.
Malang 6.
Bentuk
daunya menjari dengan lamina gemuk. Warna daun muda ungu dan yang tua
berwarna hijau dengan tangkai daun hijau muda. batang berwarna
abu-abu. Tinggi tanamn kurang dari 2 meter dengan umur tanaman mencapai
9 bulan.
Umbinya
berwarna putih dengan kulit luar berwarna putih dan berwarna kuning pada
bagian dalamnya. Ukuran umbi termasuk sedang dengan kualitas rebusnya
baik, namun rasanya pahit. kandungan tepung 25 – 32 % dan sianida (HCN)
kurang dari 100 ppm dengan metode asam pikrat.
Malang 6 agak tahan terhadap tungau merah Tetranichus sp. Potensi
hasilnya tinggi dengan rata-rata hasilnya mencapai 36,41 ton per
hektar umbi basah. Selain itu Malang 6 adaptif terhadap hara sub
optimal.
Darul Hidayah.
Bentuk
daunya menjari agak ramping dengan warna pucuk daun hijau agak
kekuningan dan tangkai daun tua berwarna merah. Warna batang muda
hijau dan yang tua berwarna putih. Kulit batangnya mudah mengelupas.
Bercabang sangat ekstensif hingga mencapai 4 cabang. Tinggi tanamn
mencapai 3,65 meter dengan umur tanaman mencapai 8 -12 bulan.
Umbinya
memanjang berwarna putih dengan tekstur padat, kualitas rebus baik
dengan rasa umbinya kenyal seperti ketan. kandungan tepung 25 – 31,5 %,
kandungan air 55 – 65%, kandungan serat 0,96% dan dan kandungan sianida
(HCN) cukup rendah kurang dari 40 mg per kilogram dengan metode asam
pikrat. Umbinya cocok untuk bahan baku kripik singkong.
Potensi hasilnya sangat tinggi mencapai 102,10 ton per hektar umbi basah namun varietas ini agak peka terhadap tunga merah Tetranichus sp dan penyakit bususk jamur Fusarium sp.
Varietas
unggul singkong di atas bagus sekali sebagai alternatif untuk mengganti
singkong yang ditanam selama ini yang tidak jelas asal usulnya. Dengam
menanam varietas singkong yang unggul dengan potensi hasil yang tinggi
tentu usaha tani kita menjadi lebih baik. Untuk informasi lebih lanjut
mengenai beberapa varietas singkong unggul ini , anda dapat menghubungi
Balai Penelitian Tanamn Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI)
Malang disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar