May 15th,
2011 Admin
585 Views 1 Comment
inoputro(dot)com,
perbedaan etika dan etiket.
Dalam
kehidupan masyarakat, istilah etika dan etiket bukanlah hal yang baru
karena kita sangat sering mendengarnya. Dua kata ini mempunyai arti yang
berbeda walaupun banyak orang yang menyamakannya. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk memahami pengertian tersebut dengan baik sehingga tidak perlu ada
kesalahan dalam pemahaman tersebut. Etika adalah suatu bidang ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik dan buruk. Disini kita tahu bahwa etika
berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan etiket adalah suatu
ajaran tentang sopan santun yang perlu kita lakukan dalam pergaulan. Etiket ini
sangat penting artinya bagi orang-orang yang tinggal berkelompok dengan yang
lainnya.
“… ketika
kedua istilah ini dicampur adukan tanpa berpikir panjang maka akan memperoleh
konsekuensi yang cukup besar. Bisa sampai fatal dari segi etis …”
Di dalam
etika, keadaan manusia bukanlah suatu masalah yang perlu dibesar-besarkan.
Justru hal yang perlu diketahui dalam hal ini adalah tindakan manusia dalam
menghadapi persoalan hidupnya. Dalam hal ini, tindakan tersebut juga
dipengaruhi oleh berbagai macam norma yang ada dalam masyarakat kita seperti
norma hukum, norma agama, norma kesopanan dan lain-lain.
Jika dilihat
dan dipahami lebih lanjut, kita akan tahu bahwa etika dan etiket
mempunyai sangkut paut dengan perilaku manusia. Kedua hal tersebut sebenarnya
digunakan untuk mengatur perilaku manusia agar menjadi pribadi yang baik dan
normatif. Dalam hal ini, perilaku tersebut dimaksudkan agar sesuai dengan
norma-norma yang ada dalam masyarakat kita. Disini, kita akan menjelaskan
perbedaan etika dan etiket, K. Bertens (2007:9), dengan baik sehingga
kita tidak perlu salah kaprah dalam pemahaman tersebut.
- Etiket menyangkut cara suatu pebuatan harus dilakukan manusia. Contohnya ketika kia memberikan sesuatu dengan orang lain kita harus menggunakan tangan kanan. sedangkan etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak. Contohnya adalah larangan mencuri. “larangan mencuri” adalah suatu norma etika, apakah itu dicuri dengan tangan kiri atau kanan sama sekali tidak relevan dalam hal ini.
- Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, tidak berlaku jika tidak ada orang lain atau saksi mata. Contohnya pada tata cara makan. Dianggap melanggar ketika kita makan sambil berbicara atau mengangkat kaki jika sedang makan bersama. Akan tetapi dianggap tidak melanggar jika pelaku hanya sendirian. Sedangkan etika tidak tergantung ada atau tidaknya orang lain. Terlepas ada atau tidaknya orang lain kita tetap tidak boleh mencuri.
- Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa jadi diterima di keebudayaan orang lain. Contohnya bersendawa keetika makan. Sedangkan etika jauh lebih absolut. “larangan membunuh” adalah prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar atau mudah diberi “dispensasi”.
- Jika kita berbicara tentang etiket , kita hanya memandang manusia dari segi lahiriahnya saja, sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam. Bisa saja orang tampil sebagai “serigala berbulu domba”, di luar sangat sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. contohnya seorang penipu.
Setelah
membaca sedikit perbedaan yang dituliskan oleh K. Bertens di bukunya,
Etika, tentunya kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa ketika kedua istilah ini
dicampur adukan tanpa berpikir panjang maka akan memperoleh konsekuensi yang
cukup besar. Bisa sampai fatal dari segi etis, bila orang menganggap
etiket saja apa yang sebenarnya termasuk lingkup moral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar