Balitbu Tropika 2013. Dalam rangka
pengembangan markisa, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah
penyediaan bibit markisa bermutu dalam jumlah cukup, waktu singkat
dengan harga memadai. Produksi benih markisa dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung pucuk.
1. Perbanyakan melalui biji
Perbanyakan tanaman markisa
menggunakan biji akan menghasilkan tanaman markisa yang kuat dan
memiliki perakaran cukup dalam, namun akan mengalami penyimpangan sifat
dari pohon induknya. Syarat pohon induk yang akan diambil buahnya antara
lain produktif, berasal dari varietas unggul, memiliki pertumbuhan yang
sehat dan minimal berumur lebih dari tiga tahun, bebas dari hama dan
penyakit. Cara penanganan penyemaian biji markisa sebagai berikut :
- Buah markisa yang dipetik dari pohon induk dipilih yang besar, sehat dan kualitas bagus dibelah kemudian diambil bijinya. Biji bersama lendirnya diambil kemudian dibersihkan dengan dicampur abu dapur sambil diremas-remas dan dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah bersih kemudian dikering-anginkan.
- Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disemai dalam persemaian kemudian dipindah ke polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam polybag.
- Tempat persemaian dapat menggunakan kotak plastic diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Biji markisa disemai dengan jarak rapat dengan kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan media semai. Kelembaban tanah dijaga jangan sampai kering atau tergenang.
- Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu) bibit segera dipindah tanam kedalam polybag yang berisi media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Bibit ditanam satu batang tiap polybag.
- Polybag yang sudah ditanami bibit markisa disusun berjajar dan diberi naungan yang tidak terlalu rapat. Perawatan bibit meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali terutama bila tidak turun hujan. Pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air disiramkan 100 cc/polybag. Setelah berumur 3-4 bulan dipersemaian bibit dapat ditanam dilapang (kebun).
2. Perbanyakan menggunakan stek cabang
Produksi benih markisa dengan cara
stek merupakan salah satu cara yang dapat digunakan. Perbanyakan tanaman
dengan cara ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain: dapat
memproduksi bibit dalam jumlah banyak, cepat berbuah, dan bibit yang
dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. Prosedur
penyiapan bibit asal stek batang atau stek cabang adalah sebagai
berikut:
- Dari pohon induk varietas unggul, dipilih cabang yang telah berumur minimal satu tahun dan berdiameter 1 cm.
- Cabang terpilih dipotong dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas yang tajam; dan dipotong-potong lagi hingga diperoleh potongan–potongan sepanjang 25 cm yang masing-masing mengandung 3-4 mata tunas.
- Pangkal stek diolesi dengan Rootone F.
- Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam ± 5 cm dalam polybag ukuran 10 x 18 cm yang diisi dengan media campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).
- Polybag semaian stek ditempatkan berjajar di dalam bedengan yang diberi sungkup plastik.
- Jika stek sudah bertunas dan berakar, sungkup segera dibuka.. Bibit dari stek dipelihara secara intensif hingga berumur 3 – 4 bulan.
3. Perbanyakan dengan sambung pucuk
a. Persiapan batang bawah
Batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas unggul pohon
markisa yang mempunyai keunggulan sifat-sifat tertentu seperti tahan
terhadap penyakit layu Fusarium. Biji untuk batang bawah
diambil dari buah yang masak fisiologis. Biji markisa yang masih
mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas sampai biji
terpisah. Biji yang sudah dibersihkan disemaikan pada bak semai plastik
atau seedbed. Media persemaian yang digunakan adalah tanah, pasir dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jarak tanam adalah 2,5 x
2,5 cm dengan kedalaman 1-2 cm. Tempat pesemaian diberi naungan untuk
melindungi bibit dari terik matahari dan hujan yang berlebihan. Pada
umur 4 minggu setelah tanam, semai markisa dapat dipindah ke polybag
ukuran 10 x 18 cm yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang
(2:1). Tiap polybag berisi satu bibit dan diletakkan di tempat
teduh/rumah pembibitan. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan
pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu
sekali. Pengendalian hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Pada umur 4 bulan batang bawah siap untuk disambung.
b. Persiapan entris
Batang atas (entris) yang akan digunakan
untuk sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat, normal
dan berdiameter sama atau sedikit lebih kecil daripada diameter batang
bawah. Pengambilan entris dilakukan dengan cara memotong tunas pucuk
sepanjang 5 cm (3 ruas) dengan gunting pangkas yang tajam dan bersih.
Pengambilan entris dilakukan pada saat entris cukup kering (tidak
basah), karena air yang ada pada permukaan entris dapat mengundang
hadirnya patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyambungan.
c. Penyambungan
Teknik penyambungan bibit markisa
dilakukan dengan sambung samping. Batang bawah yang telah mencapai
kondisi siap sambung (umur 4 bulan, berdaun 6-8 helai), pada ketinggian
± 30 cm, salah satu sisinya disayat miring dengan pisau cuter yang
tajam dan bersih. Daun yang tersisa pada batang bawah harus tetap
dipertahankan, selanjutnya entris yang telah disiapkan diambil dan dasar
entris disayat miring pada satu sisi sesuai sayatan pada batang bawah,
kemudian kedua luka sayatan tersebut (batang bawah dan entris)
dilekatkan dan dibalut dengan irisan plastik. Pada saat penyisipan
harus dipastikan kambium entris bersatu dan menempel dengan kambium
batang bawah. Setelah itu dilakukan penyungkupan entris dengan kantong
plastik transparan untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi dan
mengurangi penguapan dari entris. Penyungkupan dengan kantong plastik
ini harus dilakukan sampai pada bagian sambungan / ikatan sambungan.
Tanaman sambungan ini selanjutnya ditempatkan di tempat yang ternaungi
(dalam rumah bibit) dan dipeliharan secara optimal dengan melakukan
penyiraman secukupnya dan penyiangan. Penempatan bibit ini dilakukan
secara teratur dan berkelompok seperti benih dari biji. Sungkup plastik
dilepas apabila mata tunas pada entris telah pecah, sedangkan tali
pengikat sambungan tetap dibiarkan sampai bibit siap ditanam.
d. Pemeliharaan tanaman sambungan
Pemeliharaan tanaman sambungan
meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3
g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian hama/penyakit
sesuai dengan kebutuhan. Bibit sambung pucuk ini siap tanam setelah
berumur ± 1 bulan setelah sambung.
Narasumber:
Djoko Sudarso, Tri Budiyanti, Sudjijo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar