Powered By Blogger

Minggu, 14 April 2013

Perbanyakan Benih Pisang Konvensional Mematikan Titik Tumbuh dan Belahan Bonggol (BIT)


Salah satu ukuran keberhasilan usaha agribisnis buah-buahan berawal dari benih yang berkualitas dari varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung keberhasilan usaha tani buah. Salah satu misi Balitbu Tropika yaitu menghasilkan varietas tanaman yang berkualitas yang dapat meningkatkan pendapat petani buah, Balit telah menghasilkan varietas unggul pisang yang dilepas ke masyarakat dengan nama varietas Ketan-01, Rajasiem, Kepok tanjung, Raja kinalun, dengan keunggulan dalam produksi , toleran hama penyakit utama, dan baik untuk pisang segar maupun untuk pisang olahan. Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan selera pasar menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam era industrialisasi pertanian masa kini dan masa datang. Pada umumnya perbanyakan tanaman pisang masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat seperti menanam anakan yang yang sudah dewasa, atau anakan yang sudah besar, pada umumnya pada sistem perbanyakan ini perkembangan anakan akan stagnasi perkembangannya bahkan pada kondisi yang tanah kering dan kurang air yang akan tumbuh dan berkembang biasanya tunas samping. Pada budidaya tanaman pisang, benih dapat diperoleh dari perbanyakan belahan bonggol (Bit) dari tanaman yang sudah dipanen, dan dengan mematikan titik tumbuh, yang dihasilkan dari perbanyakan secara konvensional yang sehat, mudah dan murah. Mulai dari persiapan benih sampai tanam dilapang diperlukan waktu 2,5 – 3,0 bulan.

PEMILIHAN POHON INDUK DARI RUMPUN YANG SEHAT
Tanaman yang dipilih untuk pohon induk bisa berupa rumpun dewasa yang sudah berbuah dan menghasilkan anakan, dan yang paling utama tanaman harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit.

TEKNIK PERBANYAKAN KONVENSIONAL
Teknologi perbanyakan benih pisang umumnya menggunakan metode konvensional untuk menghasilkan tanaman baru, metode itu adalah belahan bonggol (Bit), dan mematikan titik tumbuh.

  1. Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen dari pohon yang sehat, kemudian dibelah akan kelihatan warnanya putih dan tidak berbau busuk, tidak ada bekas penggerek bonggol, dan bersihkan dari kotoran dan akar yang masih menempel.
  • Bonggol dipotong menurut mata tunas dengan ukuran 12 x 12 x 10 cm, kemudian direndan dalam campuran larutan fungisida dengan bahan aktif Benomyl dan insektisida bahan aktif monochrotophos dengan dosis 2gr/l, dan 2cc/l, direndam 10-15 menit, benih dapat langsung disemai dipolibag uk.35 x 45cm atau pada seedbag uk.100 x 200 cm, dengan media campuran tanah humus, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 ( v/v).
  • Setelah bibit semai di polibag, letakan pada tempat teduh/naungian setengah bayangan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua dipindahkan bibit tersebut ke tempat terbuka. Perawatan selama bibit, diperlukan perawatan seperti penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembababan tanah, dan setelah berumur 2,5 - 3 bulan benih siap ditanam ke lapang.



Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
Perbanyak dengan pembuangan titik tumbuh.
  • Pilih bonggol pisang yang telah dipanen (titik tumbuh telah habis), dan bonggol dari tanaman yang belum berproduksi), titik tumbuh dicongkel/dibuang (diameter bonggol minimal 15 cm).
  • Bonggol tersebut dibuang pelepah/upih batang/gedebok, lalu dicuci dengan air bersih kemudian direndam dalam larutan insektisida dan fungisida yang dicampur dengan takaran masing-masing 2 cc/ml (berupa cairan) atau (berupa tepung), selama 10 – 15 menit.
  •  Selanjutnya bonggol tersebut disemai pada seedbag atau media persemaian yang bersisi campuran pasir dan tanah (2 : 1), penyemaian dilakukan selama 8 – 10 minggu, dan benih dapat langsung dicabut dan ditanam dilapang, jika ingin dipindahkan pada polybag (uk. 30 x 40 cm) benih yang berumur 6 minggu diseedbag, setelah 4 minggu kemudian benih siap untuk ditanam dilapang.

Keuntungan :
  1. Teknologi mudah dilaksanakan
  2. Murah
  3. Pemanfaatan bonggol pisang yang telah dipanen
  4. Jumlah benih cukup banyak dan relatif seragam






Perbanyakan dengan mematikan titik tumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar