Ditulis oleh Admin |
Kamis, 06 September 2012 03:46 |
Upaya Institut Pertanian Bogor (IPB)
membantu pemerintah mencegah krisis pangan secara resmi dimulai.
Tepatnya setelah mereka meluncurkan lima varietas padi unggul kemarin
(5/9). Padi varietas unggul ini cocok untuk ditanam di lahan rawa dan
persawahan biasa.
Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB
Prof Dr Iskandar Z. Siregar menuturkan, varietas padi untuk lahan rawa
adalah, IPB Batola 5R, IPB Batola 6R, dan IPB Kapuas 7R. Selanjutnya
varietas padi untuk lahan sawah adalah IPB 3S dan IPB 4S. "Varietas yang
diluncurkan ini dikembangkan oleh Dr Hajrial Aswidinnor dan
kawan-kawan," katanya saat dihubungi dari Jakarta. Peluncuran ini
sendiri digelar di kampus IPB Baranangsiang, Bogor.
Iskandar menuturkan, setiap varietas
padi unggul itu memiliki ciri khas serta keunggulan masing-masing. Dia
mencontohkan untuk padi varietas IPB 3S, memiliki umur tanaman sekitar
112 hari. Rata-rata hasil panen padi varietas ini bisa mencapai 7
ton/hektar (Ha), serta potensi panen mencapai 11,2 ton/Ha.
Padi varietas IPB 3S ini juga memiliki
keunggulan lain yaitu tahan terhadap hama penyakit Tungro. Padi ini juga
agak tahan terhadap serangan hawar daun bakteri patotipe III. "Padi ini
cocok ditanam di lahan irigasi dan tadah hujan," katanya.
Selanjutnya, untuk varietas padi lahan
rawa yang paling menyedot perhatian adalah IPB Kapuas 7R. Padi varietas
ini memiliki umur tanaman sekitar 112 hari. Dengan bentuk gabah ramping,
padi ini memiliki potensi panen sebesar 5,1 ton/Ha. Padi ini juga tahan
terhadap penyakit blas (bercak) ras 073 dan hawar daun bakteri patotipe
III.
Menurut Iskandar, padi di lahan rawa
maupun sawah memiliki peminat sendiri-sendiri. Dia menuturkan, secara
umum padi rawa memiliki keunggulan gabah yang ramping dan panjang.
"Gabah dengan bentuk ini disukai masyarakat Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah," ucap dia.
Sementara untuk padi lahan sawah,
merupakan padi dengan tipe baru dan memiliki malai yang lebat. Selain
itu, pada sawah karya IPB ini juga tahan terhadap penyakit Tungro.
Iskandar menjelaskan, waktu yang
dibutuhkan tim IPB untuk riset varietas unggul ini mencapai delapan
tahun. Dia mengatakan riset untuk varietas padi ini dimulai sejak 2001
lalu. Selama kurun waktu itu, tim melakukan tahapan penyilangan tetua
hingga pelepasan varietas. "Sedangkan untuk biaya yang dihabiskan
rata-rata Rp 1 miliar per varietas," kata dia.
Iskandar menegaskan jika IPB pada
prinsipnya ingin turut menyumbang dan mendukung program ketahanan pangan
nasional. Program penciptaan padi varietas unggul berikutnya adalah
menciptakan padi yang memiliki anakan sedikit, tetapi dengan jumlah
malai yang lebat yaitu di atas 200 butir per malai.
Untuk produksi massal, Iskandar
mengatakan sudah menjadi program IPB. Tetapi untuk saat ini, padi
varietas unggul itu masih diproduksi terbatas melalui unit usaha Darmaga
Seed di Departemen Agronomi dan Holtikultura (AGH) Fakultas Pertanian
IPB.
Iskandar mengatakan, strategi pemasaran
yang masih terbatas ini dilakukan melalui kerjasama dengan jaringan
kelompok tani. "IPB sifatnya hanya sebagai penyedia keahlian (expertise)
melalui pemulia dan penyedia indukan," tuturnya.
Untuk urusan komersialisasi, Iskandar
mengatakan IPB idealnya hanya bergerak pada urusan penyedia breeder seed
(benih penjenis) dan foundation seed (benih dasar) saja. Sedangkan
untuk tahap perbanyakan, dilakukan oleh pihak ketiga. Misalnya kelompok
tani atau perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN. Saat ini, tutur
Iskandar, sudah ada perusahaan India yang bekerjasama memperbanyak benih
padi varietas unggul.
Selain mengembangkan padi vareitas
unggul, saat ini IPB juga sedang mengembangkan cabai, kedelai hitam,
kedelai tahan asam, padi gogo, dan padi tahan asam. Sementara sejak 2010
hingga 2012, IPB sudah meluncurkan 24 varietas tanaman unggulan. Yaitu
padi tujuh varietas, papaya (5), melon (5), cabai (3), dan kentang,
alpukat, nanas serta pisang masing-masing satu vareitas.
Lima Varietas Padi Unggul Baru :
1. IPB Batola 5R (Jenis Padi Rawa) - Umur tanaman: + 116 hari - Bentuk gabah: ramping - Jumlah gabah per malai: + 183 butir - Rata-rata hasil panen: 4,3 ton/Ha - Potensi hasil panen: 5,3 ton/Ha - Berat 1.000 butir: + 23,9 gram - Tekstur nasi: pulen - Keunggulan: agak tahan terhadap wereng batang coklat, tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe VIII, baik ditanam di lahan rawa 2. IPB Batola 6R (Jenis Padi Rawa) - Umur tanaman: + 117 hari - Bentuk gabah: ramping - Jumlah gabah per malai: + 186 butir - Rata-rata hasil panen: 4,2 ton/Ha - Potensi hasil panen: 4,9 ton/Ha - Berat 1.000 butir: + 25,1 gram - Tekstur nasi: Pulen - Keunggulan: agak tahan terhadap penyakit blas (ras 033 dan ras 133), tahan terhadap hawar daun bakteri III, baik ditanam di lahan rawa 3. IPB Kapuas 7R (Jenis Padi Rawa) - Umur tanaman: + 112 hari - Bentuk gabah: ramping - Jumlah gabah per malai: + 211 butir - Rata-rata hasil panen: 4,5 ton/Ha - Potensi hasil panen: 5,1 ton/Ha - Berat 1.000 butir: + 24 gram - Tekstur nasi: pulen - Keunggulan: agak peka terhadap wereng batang coklat biotipe 1, peka terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan biotipe 3, tahan terhadap penyakit blas (ras 033), Agak tahan terhadap penyakit blas (ras 073) dan hawar daun bakteri patotipe III, baik ditanam di lahan rawa 4. IPB 3S (Jenis Padi Sawah) - Umur tanaman: + 112 hari - Bentuk gabah: medium (agak gendut) - Jumlah gabah per malai: 223 butir - Rata-rata hasil panen: 7 ton/Ha - Potensi hasil panen: 11,2 ton/Ha - Berat 1.000 butir: + 28,2 gram - Tekstur nasi: pulen - Keunggulan: tahan terhadap Tungro, baik ditanam di lahan irigasi atau tadah hujan (0-600 mdpl) 5. IPB 4S (Jenis Padi Sawah) - Umur tanaman: + 112 hari - Bentuk gabah: medium (agak gemuk) - Jumlah gabah per malai: 218 butir - Rata-rata hasil panen: 7 ton/Ha - Potensi hasil panen: 10,5 ton/Ha - Berat 1.000 butir: + 27,6 gram - Tekstur nasi: pulen - Keunggulan: tahan terhadap Tungro, agak tahan terhadap hawar daun (bakteri patotipe III), dan baik ditanam di lahan irigasi atau tadah hujan (0-600 mdpl). Sumber: Institut Pertanian Bogor |
Terakhir Diperbaharui pada Kamis, 06 September 2012 04:19 |
Rabu, 17 April 2013
IPB Resmi Meluncurkan Varietas Padi Unggul
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar