Masalah yang sering dialami oleh petani dalam pelaksanaan wirausaha budidaya tanaman mentimun diantaranya yaitu :
- Adanya pertumbuhan tanaman yang kurang baik
- Adanya tanaman yang terserang hama dan penyakit
- Jauhnya aliran air pada saat pertumbuhan
Dari
beberapa masalah yang dihadapi petani dalam pelaksanaan wirausaha
budidaya mentimun, pemecahan yang diambil oleh petani yaitu :
- Menggantikan tanaman dengan benih yang baru (penyulaman)
- Dilakukan penyemprotan dengan insektisida dan secara manual (fisik)
- Melakukan penyiraman dengan teratur.
Dari
kegiatan budidaya mentimun yang dilakukan petani di kawasan bandara
Nusawiru, kami melihat bahwa tanaman mentimun yang dibudidayakan sangat
bagus dan sangat cocok dikembangbiakkan di daerah ini. Benih yang
berasal dari EAST – WEST SEED yang digunakan petani merupakan benih
hibrida yang sesuai dengan iklim dan cuaca di lahan yang digunakan.
Petani
dalam kegiatan wirausaha budidaya mentimun tidak melakukan sistem
tumpang sari, mereka melakukan kegiatan penanaman tanaman lain seperti
sawi, kangkung, ubi jalar dan terung dipisah dari setiap lahan. Lahan
yang digunakan untuk wirausaha ini tidak begitu luas sehingga pendapatan
petani dari kegiatan wirausaha ini tidak begitu banyak.
Cara
penjualan hasil mentimun yang petani dapatkan adalah langsung menjual ke
pasar tanpa melalui tengkulak, karena lahan kegiatan wirausaha ini
tidak terlalu jauh dari pasar Cijulang, jika ditempuh dengan mengendarai
sepeda motor hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 menit. Pasar yang sering
digunakan petani untuk menjual hasil panennya yaitu pasar Cijulang dan
pasar Parigi yang dapat ditempuh dengan waktu 20 menit mengendarai
sepeda motor.
Kegiatan penyemprotan yang dilakukan petani yaitu 1
kali 3 hari, pada waktu penyemprotan ini insektisida dicampur langsung
dengan pupuk organik cair ditambah dengan air sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar