Kamis, 25 April 2013

PENGGUNAAN PEKARANGAN TERPADU



PENDAHULUAN
Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga merupakan bagian dari sistem Ketahanan Pangan yang harus dibangun dengan pemberdayaan masyarakat luas, pencapaian Ketahanan pangan tersebut dapat diupayakan diantaranya melalui pengelolaan pekarangan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, karena kegiatan pengelolaan pekarangan tersebut diharapkan akan menjamin ketersediaan pangan secara beragam dan terus menerus. Sehingga tercapai konsumsi pangan yang berbasis Beragam, Berimbang Bergizi dan Aman ( 3B ) sekaligus dapat menambah penghasilan keluarga.
PENGERTIAN PEKARANGAN
Pekarangan : adalah sebidang lahan darat baik lahan kering maupun lahan basah yang jelas batas – batasnya dan terletak dilingkungan pemukiman yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan, peternakan dan perikanan guna meningkatkan pangan keluarga yang berbasis 3B
Pengelolaan Pekarangan Terpadu : Penataan Pekarangan Terpadu yang diharapkan adalah pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang mencakup tanaman semusim dan tahunan, ada ternak dan / atau ikan yang sesuai deengan potensi wilayah dan disukai oleh masyarakat.
MANFAAT PEKARANGAN
Pada dasarnya memanfaatkan / mengelola pekarangan adalah pekerjaan yang menyenangkan
dan relatif mudah karena :
1.  Pengaturan tanaman dan pemeliharaan ternak serta ikan di pekarangan terpadu dapat menambah keindahan rumah sekaligus memperbaiki dan memelihara lingkungan hidup.
2.  Teknologi tepat guna bisa dilaksanakan di rumah untuk mengolah hasil pekarangan,  sebagai sumber pangan lokal dan peningkatan pendapatan.
3.  Pengaturan pergiliran tanaman dan pemeliharaan ternak dan ikan yang baik bahan makanan dapat dihasilkan secara terus menerus dan jenisnya bermacam – macam.
4.  Kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
5.  Sisa tanaman dapat dipergunakan untuk makanan ternak dan ikan.
MANAJEMEN PEKARANGAN
·     Kelompok Sayuran.
Berdasarkan nilai gizinya, kelompok sayuran merupakan sumber vitamin khususnya vitamin A  dan sumber mineral  terutama zat kapur, besi dan fosfor. Berdasarkan besar kecil kandungan vitaminnya kelompok sayuran dibedakan menjadi 2 ( dua ) kelompok, yaitu :
1.      Kelompok A
Jenis sayuran yang termasuk dalam kelompok A ini mengandung provitamin A antara 1.000 – 5.000 I.U dalam setiap 100 gram bahan – bahan.
Jenis – jenisnya adalah sebagai berikut : Bayam, Katuk, tomat, daun mlinjo, daun pepaya.
2.      Kelompok B
Sayuran yang masuk dalam kelompok B lebih sedikit mengandung karotin ( provitamin A ) dibanding dengan kelompok A. setiap 100 gram sayuran ini mengandung 500 – 1.000 I.U. provitamin A.
Jenis – jenis sayuran tersebut adalah sebagai berikut : Kecipir, melinjo, terong, kembang turi.
·     Kelompok buah – buahan
Buah – buahan pada umumnya merupakan sumber vitamin dan mineral terutama vitamin C. Jenis buah – buahan yang dianjurkan  untuk dikonsumsi dan mengandung 30 Mg – 80 Mg vitamin C dalam setiap 50 – 100 gram buah segar adalah sebagai berikut :
Pepaya, mangga, pisang.
¨ Untuk Ternak
Jenis ternak yang diusahakan dipekarangan terpadu sebagai berikut :
1.  Ternak yang cepat besar dan mudah berkembang.
2.  Disukai masyarakat.
3.  Menguntungkan.
4.  Mudah diternakan
5.  Tidak memerlukan modal besar.
Jenis ternak yang bisa dikembangkan antara lain : Ayam, itik, kelinci, puyuh, kambing dll.
¨ Untuk Ikan
Ikan yang diusahakan di pekarangan terpadu sebagai berikut :
1.  Ikan yang cepat besar dan cepat berkembang biak.
2.  Ikan disukai oleh masyarakat.
3.  Ikan yang mudah diusahakan.
Jenis ikan yang mudah dikembangkan antara lain : Ikan mas, ikan tawes, ikan gurami, ikan sepat, ikan lele, ikan nilam dll.
PENANGANAN HASIL
Beberapa petunjuk cara pemanenan hasil pekarangan yang benar adalah sebagai berikut :
1.  Panenlah pada saat yang tepatyaitu sudah cukup umur, dengan demikian jumlah nilai gizi yang diperoleh akan cukup.
2.  Panenlah hati – hati agar tidak merusak tanaman karena bila tidak akan menyebabkan kerusakan hasil panen.
3.  Sisakan beberapa tanaman untuk perbanyak benih, agar tanaman dapat berlangsung terus ( kelestarian tanaman ).
4.  Untuk ikan, ambilah minimal setelah 3 bulan dipelihara sehingga sudah cukup besar untuk dikonsumsi.
5.  Untuk ternak, apabila akandikonsumsi pilihlah dariyang jantan dan betina yang tidak menghasilkan keturunan lagi ( tidak produktif ).
INOVASI TEKNOLOGI
·     Penanganan hasil pekarangan bisa ditangani secara hasil segar maupun olahan.
·     Penanganan segar bisa dilakukan dengan pemilihan, pemilahan ( grading ), dan pengepakanpengepakan yang baik, untuk dipasarkan secara lebih aman dan menguntungkan.
·     Penanganan olahan dilakukan dengan alat – alat sederhana seperti :
·     Alat perajang untuk singkong dan pisang
·     Alat penepung untuk ubi
·     Alat penggoreng untuk keripik
·     Alat pengepres untuk packing.
PENETRASI PASAR
1.      Kegiatan ini dilakukan agar hasil pengelolaan pekarangan yang berlebih bisa diproses lebih lanjut secara segar maupun olahan.
2.      Hasil prosesing dilaporkan mitra pasar, sehingga hasil pekarangan terpadu punya nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan kelompok.
Disusun Oleh :
ADHI SUSILO, SP
NIP : 196404151996031001

Manfaat Daun Kemangi

 – Kemangi (Ocimum sanctum) memang bukan tanaman yang asing bagi kita, karena selain mudah dijumpai di halaman rumah, kebun atau ladang, kadang banyak juga ditemukan di pinggiran jalan.Sampai saat ini, mungkin kita hanya tahu bahwa kemangi hanya digunakan sebagai lalapan segar, ditambahkan pada masakan-masakan ikan, ayam atau digunakan pula sebagai obat tradisional
Kemangi dan tanaman sejenisnya yaitu selasih atau basil (Ocimum basilicum) memiliki sejarah yang menarik, tanaman jenis ini pernah menjadi tanaman kerajaan di Prancis dan Italia. Bunga dari tanaman ini dipilih untuk menyatakan cinta, sedangkan di India tanaman ini merupakan salah satu tanaman disucikan yang digunakan untuk upacara-upacara keagamaan.
Manfaat-Daun-Kemangi
Di negara Cina, tanaman ini digunakan sebagi obat infeksi, sakit perut, gigitan ular, serangga, obat deman dan sebagai obat kanker. Banyak negara lainnya yang juga memanfaatkan tanaman in sebagi obat tradisioal, seperti Yunani, Filipina, Tanzania, Meksiko, dan negara-negara Amerika dan Eropa.
Terlepas dari pembuktian secara ilmiah, kemangi dan selasih secara empiris telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit, baik di Indonesia ataupun negara-negara lain.
Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orangpun mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau terancam. Selain melezatkan hidangan, daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
Daun kemangi yang biasanya dijadikan lalapan bersama sambel, daun kubis serta irisan mentimun ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan. Seringnya orang yang tidak tertarik membuat daun kemangi juga tidak disukai oleh beberapa orang karena alasan tertentu, seperti mereka tidak suka dengan baunya atau sekedar tidak suka saja.
Padahal daun kemangi memiliki manfaat yang baik untuk kita, sehingga jangan abaikan daun kemangi yang hanya sekedar menjadi lalapan tersebut. Yang pertama daun kemangi bermanfaat bagi orang yang mengalami masalah bau mulut atau bau badan, daun kemangi yang dikonsumsi secara langsung dan rutin bisi mencegah dan mengurangi bau mulut dan badan. Dan apa bila anda tidak suka dengan baunya anda juga bisa membaut air perasan daun kemangi yang dicampur dengan kunyit dan daun beluntas lalu meminumnya secara rutin setiap hari.
Bahkan John Henry M. dalam bukunya berjudul ”A Dictionary of Practical Material Medical” mengatakan bahawa khasiat dari daun kemangi atau sari daun kemangi bisa untuk mengatasi penyakit diare, gangguan pada vagina, nyeri payudara, hingga mengatasi batu ginjal dan albuminaria.
Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Center for New Crops and Plant Products, Purdue University, AS , membuktikan bahwa daun kemangi terbukti berkhasiat ampuh mengatasi keluhan flu, diare, sakit kepala, cacingan, sembelit, hingga penyakit ginjal.
Selain itu, penelitian tersebut juga membuktikan manfaat daun kemangi untuk mengobati perut kembung, maag, badan lesu, masuk angin, hingga mengatasi kejang. Aroma dari daun kemangi juga dapat digunakan sebagai obat nyamuk.
Dari beberapa penjelasan tadi tak diragukan lagi bahwa memang daun kemangi memiliki khasiat yang bermanfaat, padahal kita tahu daun kemangi hanya sekedar untuk lalapan saja. Daun kemangi sering disuling karena mengandung minyak atsiri golongan tinggi dimana aroma kemangi akan hilang dalam waktu 24 jam setelah dioleskan ke tubuh. Minyak atsiri tersebut bisa membuat tubuh lebih segar dan meringankan rasa sakit sehingga sangat baik digunakan sebagai minyak pijat aroma. Namun, jika Anda adalah Ibu hamil jangan menggunakan minyak ini karena dapat menyebabkan resiko keguguran.
Tak hanya itu saja manfaat daun kemangi bagi kesehatan, daun kemangi masih memiliki manfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, infeksi usus, muntah, sakit kepala, demam, hingga radang lambung. Dan bila ada yang memiliki keluhan enjakulasi, daun kemangi memiliki kandungan zat Eugenol dan Apigenin fenkhona yang dapat membantu membuat ereksi lebih mudah, dan zat arginin untuk mencegah kemandulan.
Teh Pereda Batuk
Di Jawa Barat, daun kemangi (disebut surawung) dimakan sebagai lalapan dan digunakan dalam beragam masakan Sunda yang lezat seperti ulukutek oncom leunca (tumis leunca), pais lauk (pepes ikan), laksa bogor, dan karedok. Di Jawa Timur, daun kemangi biasa disajikan dengan nasi krawu, krawu, botok, trancam (urap), pencek tempe, dan ikan bumbu pesmol.
Di Jakarta, kemangi lazim digunakan dalam sajian laksa dan nasi ulam. Dalam masakan khas Manado, daun kemangi sering ditambahkan pada bubur, agar terasa lebih nikmat.
Kemangi juga ditemukan di Thailand (disebut manglok), Mediterania/Italia (disebut genovese), dan India (disebut holy basil atau tulsi). Di Thailand, kemangi digunakan sebagai bumbu masak. Di India dan sebagian wilayah di Afrika, daun kemangi diseduh menjadi teh. Teh kemangi disajikan pada saat pergantian musim, saat masyarakat setempat mudah terserang batuk, pilek, atau demam.
Di Eropa, daun kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan obat, sabun mandi, biang parfum, lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan minyak terapi aroma.
Kandungan gizi
Daun kemangi mengandung betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan.
Vitamin C antara lain berguna untuk (1) pembentukan kolagen untuk penyembuhan luka dan memelihara elastisitas kulit, (2) membantu penyerapan kalsium dan besi, (3) antioksidan, (4) mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Kolagen merupakan senyawa protein yang memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.
Fosfor berperan dalam pertumbuhan tulang, membantu penyerapan dan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan asam dan basa. Magnesium membantu merilekskan jantung dan pembuluh darah, sehingga memperlancar aliran darah.
Komponen Nongizi
Daun kemangi juga mengandung komponen nongizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas, menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker.
Senyawa ini juga bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Daun kemangi sangat bagus dikonsumsi wanita karena eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan.
Kandungan arginin-nya dapat memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan. Senyawa anetol dan boron juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Anetol dan boron dapat merangsang kerja hormon estrogen dan androgen, serta mencegah pengeroposan tulang. Hormon estrogen dan androgen berperan dalam sistem reproduksi wanita.
Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis sebagai antimikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen hidrokarbon dan komponen hidrokarbon teroksigenasi atau fenol. Fenol memiliki sifat antimikroba sangat kuat.
Minyak atsiri dapat mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan Proteus vulgaris.
Eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Dan stigmasterol dapat merangsang ovulasi (pematangan sel telur). Komponen tannin dan seng-nya dapat mengurangi sekresi cairan vagina, sedangkan asam amino triptofan dapat menunda menopause. Komponen flavonoid seperti orientin dan vicenin pada daun kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sementara itu, komponen flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.
Berbagai Khasiat
Di dalam buku A Dictionary of Practical Material Medical disebutkan, sari daun kemangi berkhasiat untuk mengatasi diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina, dan albuminaria (terbuangnya albumin melalui urin). Para peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa daun kemangi berpotensi membantu mereclakan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, gangguan ginjal, sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu.
Di Indonesia, secara tradisional daun kemangi digunakan untuk mengatasi perut kembung/masuk angin dan deman pada anak balita. Daun kemangi diremas bersama bawang merah dan minyak kelapa, kemudian dioleskan ke perut, dada, dan punggung. Konsumsi lalap daun kemangi juga dipercaya clapat mencegah bau badan dan bau mulut, serta memperlancar ASI.
Daun kemangi mengandung berbagai komponen bioaktif nongizi. Komponen 1-8 sineol-nya diduga dapat membantu mengatasi ejakulasi dini pada pria. Komponen apigenin fenkhona dan eugenol diduga dapat meningkatkan kualitas ereksi penis. Arginin dapat memperkuat daya hidup sperma (membantu mencegah kemandulan) dan menurunkan kadar gula darah.
Komposisi gizi per 10 gram daun kemangi
Zat Gizi                       Kadar
Energi (kkal)                46
Protein (g)                   4,0
Lemak (g)                   0,5
Karbohidrat (g)            8,9
Kalsium (mg)               45
Fosfor (mg)                 75
Besi (mg)                    2
Vitamin A (RE)           750
Vitamin B (mg)           0.08
Vitamin C (mg)            50
Air (g)                         85

TANAMAN HIDROPONIK


Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
- Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
- Tidak perlu banyak tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
- Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik terbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan dari cahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkan secara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
- Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur pH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K, Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
- Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, batu apung, dll.
- Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak boleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
- Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akan menyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisi secara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman.
Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp. Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
sumber: Rahasia Pemanasan Global, Solusi dan Peluang Bisnis
Catatan: Di rumah, saya coba memanfaatkan air yang berasal dari kolam ikan koi yang ditarik dengan menggunakan pompa air ke tanaman hydroponik yang saya rancang dengan menggunakan talang air dan kemudian disalurkan kembali ke kolam air tersebut. Benih sayuran yang telah disemai (dengan menggunakan pasir malang, dan hanya benih kangkung dan bayam) selama  2 – 3 minggu, sudah bisa dipindahkan  ke talang hydroponik, dan dalam waktu 3 minggu sudah bisa dipanen. Saya sama sekali tidak menggunakan air nutrisi, dan hanya semata-mata memanfaatkan air kolam ikan koi dengan tambahan pasir malang di dalam talang air.
Cara membuatnya :
1. Talang air dipotong dengan ukuran 1 meter
2. Pralon untuk mengalirkan air dari kolam ke masing-masing talang dengan menggunakan pompa air kolam yang dialirkan masuk dari sisi talang depan atas dan keluar dari ujung bawah talang sisi lainnya
3. Gabus stereoform yang dipotong seukuran talang air dan dilubangi dengan ukuran gelas mini plastik agar-agar jely.
4. Beli satu bungkus makanan snak agar-agar jely di supermarket, dan setelah dimakan isinya, plastiknya bisa dimanfaatkan dengan menggunting sampai ke ujung (dibelah satu sisi) sehingga bisa menjepit sayuran yang akan ditanam.
5. kapas saringan ikan digunting ukuran kecil utk membungkus bagian atas akar sayuran
6. masukkan sayuran yang telah dibungkus kapas saringan ke gelas plastik agar-agar jely dan letakkan di lubang-lubang gabus talang yang dialiri air kolam tsb
7. Untuk mencegah ulat dan serangga atau hama lainnya, bisa ditutup dengan menggunakan jala halus.
Gambar-gambar di bawah ini adalah praktek Hidroponik di rumah dengan memanfaatkan sirkulasi air dari kolam ikan koi. Wadah yang dipergunakan cukup sederhana, dan hanya menggunakan media pasir malang sebagai media tanam.
peralatan: wadah semai dgn pasir malang; pakai mangkok mini plastik bekas agar2, dan busa bekas saringan ikan
cara membungkus akar dgn busa bekas saringan ikan dan ditempatkan di mangkok mini bekas agar2/jely snack
saringan air dari kolam masuk ke wadah tanaman hidroponik yg lebih tinggi dari kolam
air setelah melalui akar tanaman masuk kembali ke dalam sirkulasi di bagian kotak filter
kangkung, bayam dan kacang merah cocok utk tanaman hidroponik
panen kacang panjang, bisa dipanen 3 minggu setelah ditanam
kacang panjang hidroponik yg telah siap utk dipanen, rasanya manis dan cocok utk lalapan

Hidroponik dengan Sistem Irigasi Para

[ahmad tusi] Agritusi.com kali ini akan memberikan informasi tentang aplikasi teknik hidroponik dalam budidaya sayuran, yaitu Sistem Irigasi Para untuk Budidaya Tanaman Secara Hidroponik.  Setelah pada artikel sebelumnya kami telah mengulas dasar-dasar teknik hidroponik dan sistem produksi yang digunakan dalam teknik hidroponik, serta salah satu contoh aplikasi teknik hidrponik untuk budidaya sayuran dengan sistem DFT (Deep Flow Technique). Mungkin rekan-rekan agritusi farm bertanya-tanya, apakah itu sistem irigasi Para?  Irigasi para merupakan salah satu teknologi yang sederhana tetapi sukup membantu petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen sayurannya.  Irigasi Para merupakan suatu istilah dalam konstruksi bangunan yang bentuknya seperti rangka atap.
Konstruksi yang berbentuk menyerupai atap itulah yang kemudian dimanfaatkan untuk mengembangkan suatu teknologi aplikasi irigasi baru yang dapat menghemat penggunaan lahan tanpa mengeluarkan banyak modal dan investasi.  Tentu hal ini sangat diidamkan oleh para petani.  Teknologi ini cocok untuk dikembangkan oleh petani untuk dalam budidaya tanaman sayuran, seperti: sawi, pakcoy, caisim, selada, dll.  Teknologi ini amat sederhana, menyerupai teknik vertikultur dan irigasi berlangsung dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
Larutan nutrisi ditampung dalam bak penampung dengan cara dipompakan ke tangki tampungan atau dengan cara manual.  Setelah larutan nutrisi terisi dalam tangki penampung, kemudian kran dibuka dan larutan nutrisi pun berjalan kedalam pipa utama.  Dari pipa utama, larutan nutrisi mengalir dalam selang-selang kecil (lateral) pada setiap baris tanaman yang tertampun dalam wadah gelas penanaman.

 
Gambar 1. Bak Larutan Nutrisi (Diatas) mengalirkan larutan nutrisi ke setiap tanaman secara gravitasi
Tanaman ditanam dalam wadah gelas yang telah diberikan media tanam (dapat berupa arang sekam, pasir, kerikil,dll).  Dalam aplikasi ini, ahmad tusi menggunakan media tanam pasir dan arang sekam.  Gunakan satu wadah gelas kecil untuk penanaman dan satu wadah gelas besar untuk peletakan wadah gelas kecil dan larutan nutrisi yang melewati wadah penanaman.  Ini dimaksudkan agar tanaman mudah dalam proses budidaya, seperti saat transplantasi dan pemanenan, serta pemeliharaan sistem produksi.

 
Gambar 2. Wadah tanam diletakkan dalam gelas besar yang telah terhubung dengan selang/pipet
Sudut kemiringan dari para yang digunakan dalam sistem ini sebesar 45 derajat, karena berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dengan sudut sebesar 45 derajat memiliki pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran yang memuaskan.

Gambar 3. Sudut kemiringan Para dan pertumbuhan & Hasil Tanaman Sayuran (Sawi)
Demikian informasi tentang aplikasi teknik hidroponik menggunakan sistem irigasi para.  Bagi rekan-rekan agritusi yang tertarik untuk membuatnya, silahkan dicoba.  Berikut ini adalah beberapa bahan yang diperlukan:
  • Ember penampung nutrisi (volume ember atau tangki, disesuai dengan kepeluan dan jumlah kapasitas produksi)
  • Bambu (untuk membuat para / rangka utama sistem irigasi para);
  • Pipa PVC ½”
  • Kran air
  • Selang aquarium atau bisa menggunakan sedotan/pipet (sebagai penghubung antar gelang penanaman)
  • Bak penampung limpasan larutan nutrisi (larutan nutirisi dalam bak penampung akan dipompa kembali atau diangkut kembali ke tangki nutrisi pada bagian atas untuk disirkulasi.  Jadi menghemat penggunaan larutan nutrisi)
  • Pompa (untuk proses sirkulasi larutan nutrisi ke dalam sistem irigasi para)
  • Tentu saja yang harus ada: Larutan Nutrisi Hidroponik

Pengolahan Lahan dengan Agroforestry


sumber: matoa.org
Agroforestri atau wanatani merupakan sistem dan teknologi penggunaan lahan secara terencana pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu dan tanaman pertanian yang di lakukan pada waktu bersamaan atau bergiliran.
Sistem penggunaan lahan ini memiliki ciri: minimal dua jenis tanaman musiman atau tahunan; siklus lebih dari satu tahun; dilaksanakan bersamaan atau bergilir dalam suatu periode; adanya interaksi ekologi, ekonomi dan social; minimal dua macam produk; dan mempunyai satu fungsi pelayanan jasa.
Teknologi penggunaan lahan ini memiliki dua sistem yang berbeda yaitu agroforestri sederhana dan agroforestry kompleks. Manfaat yang didapatkan dari penggunaan sistem ini dalam pengolahan lahan sangat besar, seperti:
  1. Kombinasi tanaman dapat mengurangi erosi
  2. Pemanfaatan sinar matahari lebih maksimal
  3. Mencegah perluasan degradasi pada tanah
  4. Memperluas kesempatan kerja
  5. Meningkatkan pendapatan masyarakat
  6. Pemanfaatan lahan
  7. Menghasilkan serasah (kotoran) untuk pupuk organic
Selain bermanfaat, agroforestri memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem pengunaan lahan lainnya, diantaranya: produk total lebih tinggi, keberagaman produk dan jasa, lepas dari ketergantungan produk luar, dan menjamin pendapatan petani
Sistem yang memiliki bentuk agrosilvikultur, silvopastura, silvofishery, dan apiculture ini membutuhkan langkah-langkah penanaman sebagai berikut:
-       Penanaman lahan kosong memerlukan cahaya
-       Penanaman sisipan memerlukan jenis tanah naungan
-       Penanaman pertama pada lahan terbuka untuk pengendalian alang – alang
-       Jenis tanaman yang butuh cahaya di tanam terlebih dahulu
-       Lakukan kombinasi tanaman tahunan dan semusim
Sedangkan jenis – jenis tanaman yang cocok untuk sistem Agroforestri adalah jenis tanaman yang butuh cahaya penuh (sukun, kelapa, jati putih, mangga, sengon, mahoni, jati, suren), jenis tanaman yang butuh nauangan (durian, manggis, rambutan, gaharu, pala, langsat, sirsak), tanaman pagar (kaliandra, gamal, lamtaro gung, turi), tanaman kacang – kacangan penghambat alang – alang (centrosema sp, pueraria sp), tanaman buah di lahan alang – alang (kemiri, nangka, jambu mete, manggis), tanaman kayu di lahan alang – alang (akasia, jati putih, bitti), tanaman kayu dan buah di tanah masam (sungkai, sengon, mahoni, jati putih, nangka, durian, rambutan)

Komposisi Nutrisi Hidroponik

Hidroponik melibatkan pertumbuhan tanaman dalam larutan nutrisi tanpa memerlukan media tanam tanah. Larutan nutrisi ini terdiri dari air dan elemen mineral yang penting. Kebanyakan elemen – elemen ini dapat diperoleh dari pupuk garam-garaman. Anda pun dapat mendapatkannya dengan membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan garam pupuk dan mineral dalam jumlah yang sedikit.
Tanaman secara normal akan mengekstrak nutrisi dari dalam tanah yang diperoleh dari sisa – sisa tanaman dan hewan. Bagaimanapun tanah masih kurang akan nutrisi penting dan membutuhkan suplemen nutrisi lainnya. Oleh karena itu, petani menambahkan pupuk ke tanah.
Hidroponik  membuat Anda memiliki kontrol lebih terhadap nutrisi tanaman dan dapat divariasikan tergantung dengan tahap pengembangan tanamannya. Hal ini memastikan bahwa tanaman diberi asupan makan seimbang yang akan meningkatkan hasil dan mempercepat pertumbuhan.
Membuat larutan hidroponik sendiri membutuhkan keahlian dan orang lain. Anda dapat meracuni tanaman Anda jika memberikan nutrisi yang melebihi dari seharusnya. Sangat penting untuk memastikan larutan mengandung campuran yang tepat dari garam-garaman dan mineral lain dalam jumlah yang sedikit.
Anda dapat membeli sendiri pupuk garam-garaman dari penyuplai bahan makanan, agen pertanian, dan pembibitan. Pupuk yang paling penting untuk hidroponik adalah:
  • Magnesium sulfat atau garam Epsom
Nutrisi ini mengandung magnesium dan sulfur. Magnesium merupakan salah satu komponen klorofil dan terlibat dalam proses penyebaran fosfor pada tanaman. Sulfur bertanggung jawab untuk menghasilkan energi tanaman dan memfasilitasi penggunaan elemen lainnya.
  • Potassium sulfat
Potassium sulfat menyediakan potassium dan sulfur bagi tanaman. Potassium digunakan tanaman untuk menghasilkan energi dari fotosintesis.
  • Potassium nitrat
Potassium nitrat menyediakan nitrogen dan potassium. Nitrogen merupakan elemen paling penting yang digunakan tanaman karena sangat penting dalam menciptakan batang, daun, dan sel tanaman.
  • Superfosfat
Superfosfat menyediakan fosfor dan kalsium. Meningkatkan tingkat fosfor selama pengembangan tunas yang mampu meningkatkan hasil panen karena tanaman menggunakan fosfor dengan tingkat lebih tinggi selama fase perkembangan. Kalsium memfasilitasi pertumbuhan akar dan membantu tanaman menyerap potassium.
  • Mineral dalam jumlah sedikit juga dibutuhkan tanaman dalam berkembang seperti tembaga, besi, mangan, seng, boron, klorin, dan molybdenum. Elemen jumlah sedikit tersebut harus ditambahkan dalam jumlah yang lebih sedikit dan klorin tidak perlu ditambahkan seluruhnya karena sudah ada dari air keran.
Menambahkan semua nutrisi ini dalam jumlah yang tepat selama menyuplai tanaman dan mencukupinya dengan sinar matahari akan meningkatkan hasil pertanian secara signifikan dibandingkan tanaman yang ditanam di tanah. Tidak seperti tanaman yang ditanam di tanah, hidroponik tidak dimakan oleh hama seperti tikus dan tanah memerlukan penyiangan dari gulma yang mengganggu. Anda ingin mencobanya?

Sumber: ezinearticles.com

BP4K : CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH PERTANIAN



BP4K : Cara Pembuatan Pupuk Cair dari limbah pertanian
Pupuk Organik Cair adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. manfaat Pupuk Organik Cair adalah : Untuk menyuburkan tanaman ; Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah ; Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar


Keunggulannya adalah : Mudah, murah,Tidak ada efek samping
Kekuranganya : Perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggi, hasilnya kurang banyak.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, kol dll ). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Sebelum membuat pupuk organik cair, berbahan baku sampah organik, perlu dibuatkan dahulu pembuatan molase dan pembiakan bakteri EM., untuk bahan pengurai.

Cara membuatan Molase
Molase, yaitu: sari tetes tebu ( limbah dari pabrik gula).
Cara pembuatan molase , yaitu dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1 artinya satu bagian gula dilarutkan kedalam satu bagin air.

Cara Pembiakan Bakteri EM-4.
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan : Cairan EM-4 --- 1 liter ; Bekatul --- 3 kg ; Molase (dalam keadaan cair) --- ¼ liter ; Air kepala dari kelapa yang sudah tua 2 liter (yang baru di kupas) ; Air bersih tanpa kaporit 5 liter

Peralatan: Ember, Pengaduk kayu, Panci pemasak air, Saringan (kain kasa), Botol
Cara pembuatan:
• Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
• Masukkan bekatul, molase , aduk hingga rata
• Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
• Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
• Masukan air kelapa
• Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
• Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup agak di renggangkan/ jangan terlalu rapat,
• Aduk-aduk setiap harinya selama ± 10 menit
• Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
• Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Cairan EM turunan siap digunakan untuk membuat pupuk organik cair
Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.

Pembuatan Pupuk Organik Cair
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Bahan:
Sampah organik basah, rajang / hancurkan; masukan kedalam tong atau gallon bekas cat tembeok.
Larutan media:
• Cairan molase --- 500 ml
• EM turunan ------500 ml
• Air bekas cucian beras (cucian pertama) --- 1 liter
• Air bersih --- 7 liter
Peralatan:
• Ember tertutup ukuran. 20 lt
• Karung serat sintetis
• Tali
Cara pembuatan:
Masukkan sampah organic ke dalam tong atau ember bertutup ; masukkan larutan media ke dalam ember. Simpan selama 7-10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah proses fermentasi selesai, saring dengan menggunakan kain kasa. Pupuk cair organik sudah dapat digunakan.
Cara penggunaan
- Untuk pemupukkan daun caranya disemprotkan dengan consentrasi 2 cc/lt air.
- Untuk pemupukkan akar dengan menyiram tanaman (5 lt air : 10 ml pupuk organik cair).
- Untuk mengurangi bau khas pupuk organik cair dapat dicampur dengan perasandaun pandan.

Selamat mencoba

Ditulis Oleh :  Saeful Hodijah,S.ST

Sumber : BP3K Ciseeng

Cara Sederhana Membuat Nutrisi Hidroponik


Salam pertanian. Pembaca tulisan ini mungkin harus terlebih dahulu mengenal sedikit ilmu kimia, tapi yang kimianya aga mudeg :-( bisa ngikut juga insyaalloh. Sebelum membahas lebih jauh mengenai nutrisi hidroponik, kita bahas dulu unsur-unsur garam mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Secara singkat saja unsur tersebut terdiri dari unsur makro (C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity atau EC larutan tersebut.
Berikut ini contoh untuk membuat nutrisi hidroponik sebanyak 1000L:
Bahan untuk Larutan nurisi A adalah kalsium nitrat sebanyak 1176 gram, kalium nitrat sebanyak 616 gram dan Fe EDTA sebanyak 38 gram.
Bahan untuk Larutan nurisi B adalah kalium dihidro fosfat sebanyak 335 gram, amnonium sulfat sebanyak 122 gram, kalium sulfat sebanyak 36 gram, magnesium sulfat sebanyak 790, cupri sulfat sebanyak 0,4 gram, zinc sulfat sebanyak 1,5 gram, asam borat sebanyak 4,0 gram, mangan sulfat sebanyak 8 gram, amonium hepta molibdat sebanyak 0,1 gram.
Cara pembuatannya yaitu nutrisi A dilarutkan dengan air sampai volume 20liter, dan nutrisi B dilaurtkan dengan air sampai volumenya menjadi 20liter.
Jadi dalam pembuatan nutrisi hidroponik untuk sayuran atau buah kita perlu membuat dua buah larutan misalkan larutan A dan B, kenapa? Karena jika Ca bereaksi dengan Anion Sulfat akan terbentuk endapan ferri fosfat  sehingga unsur hara makro Ca dan S tidak bisa diserap oleh akar tanaman.
Terus bagaimana aplikasinya?
Cara aplikasinya kita harus memperhatikan nilai EC untuk setiap tanaman. Pada umumnya nilai EC nutrisi untuk setiap tanaman sayur kurang dari 4,2 mS/cm. Nilai EC untuk untuk setiap tanaman berbeda-beda, untuk mengenal nilai EC setiap tanaman kita bahas dilain waktu ya!. Contoh kita akan membuat nutrisi hidroponik dengan nilai EC 2,2, misalkan kita membutuhkan nutrisi A dan nutrisi B masing-masing 0,6 liter. Kemudian masing-masing dicampur dengan dengan air sampai ukuran EC nya sesuai dengan yang kita kehendaki. Alat pengukurnya bias menggunakan Ec meter. Selamat mencoba!
Dari berbagai sumber

PEMBUATAN LARUTAN NUTRISI HIDROPONIK

Diposkan oleh Mega Putri on Sabtu, 29 Desember 2012
PEMBUATAN LARUTAN NUTRISI HIDROPONIK
PRAKTIKUM SEMESTER 5 MAHASISWA AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah komposisi ion nutrisi dan suhu. Larutan nutrisi ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity larutan tersebut  (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).

Dalam pembuatan pupuk hidroponik, baik untuk sayuran daun, batang dan daun, bunga serta buah, dibuat dua macam pekatan A dan B. Kedua pekatan tersebut baru dicampur saat akan digunakan. Pekatan A dan B tidak dapat dicampur karena bila kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion sulfat dalam pekatan B akan terjadi endapan kalsium sulfat sehingga unsure Ca dan S tidak dapat diserap oleh akar. Tanaman pun menunjukkan gajala defisiensi Ca dan S. Begitu pula bila kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion fosfat dalam pekatan B akan terjadi endapan ferri fosfat sehingga unsur Ca dan Fe tidak dapat diserap oleh akar (Sutiyoso, 2009).

Efisiensi penggunaan larutan nutrisi berhubungan dengan kelarutan hara dan kebutuhan hara oleh tanaman. Bila EC tinggi maka larutan nutrisi semakin pekat, sehingga ketersediaan unsur hara semakin bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika EC rendah maka konsentrasi larutan nutrisi rendah sehingga ketersediaan unsur hara lebih sedikit (Sufardi, 2001).

Menurut Sutiyoso (2009) untuk sayuran daun digunakan EC 1,5-2,5. Pada EC yang terlampau tinggi, tanaman sudah tidak sanggup menyerap hara lagi karena telah jenuh. Aliran larutan hara hanya lewat tanpa diserap akar. Batasan jenuh untuk sayuran daun adalah EC 4,2. Di atas angka tersebut, pertumbuhan tanaman akan stagnan. Bila EC jauh lebih tinggi maka akan terjadi toksisitas atau keracunan dan sel-sel akan mengalami plasmolisis.
Berikut merupakan cara pembuatan larutan nutrisi hidroponik untuk menghasilkan larutan nutrisi 1000 liter
Komposisi Pekatan A
  • Kalsium nitrat: 1176 gram
  • Kalium nitrat: 616 gram
  • Fe EDTA: 38 gram
Komposisi B
  • Kalium dihidro fosfat: 335 gram
  • Amnonium sulfat: 122 gram
  • Kalium sulfat: 36 gram
  • Magnesium sulfat: 790
  • Cupri sulfat: 0,4 gram
  • Zinc sulfat: 1,5 gram
  • Asam borat: 4,0 gram
  • Mangan Sulfat: 8 gram
  • Amonium hepta molibdat: 0,1 gram
Kemudian melarutkan tiap-tiap komposisi A maupun B dengan air hingga 20 liter (bukan ditambah air 20 liter). Aduk hingga larut. Pekatan A dan pekatan B masing-masing 20 liter siap digunakan.
Membuat larutan siap pakai:
Jika ingin membuat larutan sebanyak 20 liter, tuangkan pekatan A dan pekatan B masing-masing 0,6 liter. Tambahkan air sebanyak 18,8 liter kemudian diaduk. Dengan demikian larutan siap digunakan. Larutan tersebut memiliki EC 2,2 mS/cm.
Contoh Garam Komposisi B (Kalium dihidro fosfat dan Amonium sulfat)
DAFTAR PUSTAKA
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Secara Hidroponik. Bandung. Nuansa Aulia.
Sufardi. 2001. Meningkatkan Hasil Jagung pada Utisol Muatan Berubah dengan Aplikasi Beberapa Amandemen Tanah, Hasil dan Efisiensi Pupuk Fosfat. Agrista Vol 5 (1): 12-22.
Sutiyoso, Yos. 2009. Hidroponik Ala Yos. Jakarta. Penebar Swadaya
 Oleh:
Mega Dewana Putri
H0107018, Agronomi
Koordinator Asisten Praktikum Teknologi Hidroponik
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tahun Ajaran 2011/2012 Semester Gasal

BUDIDAYA TANAMAN MATOA (Donetia pinata)

Sumber Gambar: Tigor Gultom, S.Pt
I. PENDAHULUAN
Tanaman matoa merupakan tanaman tahunan yang berbua menurut musim. Tanaman Matoa tumbuh di Irian Jaya, Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Tanaman dewasa saat ini merupakan tanaman alami yang secara selektiv berdasarkan pengamatan dan pengalamannya. Jarak tanam tidak teratur ada yang tumbuh di halaman rumah, tegalan dan di pinggir jalan.
Tanaman matoa dapat ditanam dengan hasil baik pada ketinggian 20-400 Meter dpl. Produksi tanaman matoa sebagai tanaman buah lebih menonjol dibandingkan fungsi lain seperti sebagai bahan bangunan pada beberapa lokasi buahnya mempunyai rasa yang lebih manis dan dagingnya lebih tebal terutama matoa yang tumbuh di Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Jenis matoa yang tumbuh di Irian Jaya mempunya rasa yang sangat khas yaitu kombinasi antara rasa buah lengkeng dan buah durian.
Buahnya Selain dimakan dalam bentuk segar dapat juga diawetkan dengan cara teknologi pengalengan, dibuat manisan, sirup, serta jeli. Kegunaan serbaguna yang lain dari tanaman matoa ini yaitu batang kayu yang sudah tua dapat digunakan untuk bahan banguna rumah antara lain rangka atap, tiang dan lain-lain.
II. TEKNOLOGI BUDIDAYA
Tanaman matoa dapat dikembangakan secara generative yaitu menanam biji dan secara vegetativ yaitu dengan cara pencangkokan. Pemindahan bibit matoa dari persemaian harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati, karena bibit tanaman matoa sangat peka terhadap perobahan lingkungan, terutama bagian akar, sehingga tidak bisa dianjurkan memindahkan bibit dengan cara cabutan.
Cara yang paling baik adalah membuat persemaian yang teratur dan pembibitan didalam plastic poli bag untuk memudahkan penanaman maupun pengangkutannya. Bila dengan cangkok cabang atau ranting yang dipilih dikerut atau dikupas kulitnya hingga bersih dari kambium, selanjutnya dibersihkan dengan kain dan dibiarkan 1-2 hari lamanya. Setelah itu tanah ditempelkan pada kerutan, dibungkus dengan media sabuk kelapa dan diikat. Setelah berumur 3-4 bulan akar mulai tumbuh selanjutnya dipindahkan kedalam poli bag.
III. PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN
a. Pemupukan
Pemupukan tanaman matoa dimulai pada saat tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk :
  • Pupuk Organik 5 Kg
  • SP 36 1 Kg
  • Urea 0,5 Kg
  • Kapur 1 Kg
Semua pupuk dicampur menjadi satu dengan tanah galian, bagian atas dibiarkan selama 4-6 hari kemudian ditanami dengan bibit matoa.
b. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pengulangan untuk menghindari perangsangan dalam penyerapan unsur hara dalam tanah antara tanaman matoa dan tumbuhan lain yang tumbuh disekitar tanaman matoa
c. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama yang sangat menonjol yang menyerang tanaman matoa adalah lalat daun yang menyerang tanaman muda, tikus dan kelelawar memakan buah yang sudah matang, penggerak batang menyerang bagian batang dan ranting tanaman matoa.
IV. PANEN DAN PASCA PANEN
Penangana pasca panen matoa yang baik, disamping meningkatkan mutu buah matoa dan memperkecil kehilangan hasil. Adapun usaha memperbaikan pasca panen matoa meliputi waktu panen, cara panen, situasi, pengepakan dan penyimpanan

Membuat pot vertikultur dengan pipa paralon


Sebagaimana posting saya beberapa waktu yang lalu mengenai vertikultur, saya berjanji akan memposting bagaimana cara membuat pot vertikultur dengan pipa paralon. Nah pada kesempatan kali ini saya akan uraikan cara – cara pembuatannya. Berhubung pipa yang saya gunakan adalah pipa paaralon limbah ukuran 5”, saya kesulitan jika melubanginya menggunakan gergaji dan api untuk memanasi pipa tersebut karena factor ketebalan pipa, sehingga saya melubangi pipanya menggunakan bor listrik. Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan adalah sbb :
Untuk pembuatan cor beton sebagai dudukan pipa :
    • Pasir + kerikil
    • Semen
    • Baskom ukuran sedang untuk cetakan
    • Pipa paralon
    • Cangkul dan cetok
Caranya :
  • Aduk campuran semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan sebagaimana kita membikin cor beton bangunan
  • Masukkan campuran ke dalam baskom dengan pipa paralon ditaruh ditengah baskom sebagai mal besaran lubang
  • Setelah beberapa saat (campuran agak mengeras), putar pipa paralon agar lubang tidak terlalu pres dengan ukuran pipa dan agar tidak lengket sehingga mudah dalam melepas pipa ketika nanti campuran mengeras.

  •   Cabut pipa paralon ketika campuran sudah mengeras dan balikkan baskom untuk melepas baskom dari campuran.
                                       
  • Haluskan dan rapikan lubang pada cor untuk memudahkan memsaukkan pot pipa nantinya.
  • Untuk pembuatan pot pipa paralon :

    • Pipa paralon minimal ukuran 4”
    • Bor listrik + mata bor diameter 40mm – 50mm
    • Spidol
    • Meteran/mistar penggaris.
Cara pembuatannya :
  • Potong pipa dengan panjang sesuai keinginan. 1 pipa dengan panjang 4 m bisa dibagi 2 atau 3.

berhubung bahannya berupa pipa bekas panjangnya tidak sama
    • Buat titik – titik pemboran dengan jarak 10 cm dengan menggunakan spidol. Usahakan posisi titik berselang seling agar tanaman bisa mendapatkan area tumbuh yang sama. Jarak antar titik bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
    • Lakukan pengeboran sesuai dengan titik – titik yang sudah ditentukan.
                                                        
    • Pasang pipa paralon pada dudukan cor semen yang sudah dibuat sebelumnya, dan pot siap digunakan.
Pot sudah jadi dan siap diisi media tanam untuk ditanami.
Dalam aplikasinya nanti, untuk mempermudah penyiraman bisa menggunakan pipa paralon kecil yang sudah dilubangi kecil – kecil di sekelilingnya dan ditempatkan di tengah pot pipa. Akan tetapi saya untuk saat ini masih menggunakan botol air mineral yang sudah saya potong bagian bawahnya kemudian saya lubangi kecil – kecil di bagian dekat leher botol. Selanjutnya botol tersebut saya pasang terbalik (bagian tutup botol dibawah)dan botol sebagian saya benamkan dalam media tanam. Penyiraman saya gunakan gayung dan disiramkan melalui botol botol tersebut