Kamis, 25 April 2013

Cara Sederhana Membuat Nutrisi Hidroponik


Salam pertanian. Pembaca tulisan ini mungkin harus terlebih dahulu mengenal sedikit ilmu kimia, tapi yang kimianya aga mudeg :-( bisa ngikut juga insyaalloh. Sebelum membahas lebih jauh mengenai nutrisi hidroponik, kita bahas dulu unsur-unsur garam mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Secara singkat saja unsur tersebut terdiri dari unsur makro (C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity atau EC larutan tersebut.
Berikut ini contoh untuk membuat nutrisi hidroponik sebanyak 1000L:
Bahan untuk Larutan nurisi A adalah kalsium nitrat sebanyak 1176 gram, kalium nitrat sebanyak 616 gram dan Fe EDTA sebanyak 38 gram.
Bahan untuk Larutan nurisi B adalah kalium dihidro fosfat sebanyak 335 gram, amnonium sulfat sebanyak 122 gram, kalium sulfat sebanyak 36 gram, magnesium sulfat sebanyak 790, cupri sulfat sebanyak 0,4 gram, zinc sulfat sebanyak 1,5 gram, asam borat sebanyak 4,0 gram, mangan sulfat sebanyak 8 gram, amonium hepta molibdat sebanyak 0,1 gram.
Cara pembuatannya yaitu nutrisi A dilarutkan dengan air sampai volume 20liter, dan nutrisi B dilaurtkan dengan air sampai volumenya menjadi 20liter.
Jadi dalam pembuatan nutrisi hidroponik untuk sayuran atau buah kita perlu membuat dua buah larutan misalkan larutan A dan B, kenapa? Karena jika Ca bereaksi dengan Anion Sulfat akan terbentuk endapan ferri fosfat  sehingga unsur hara makro Ca dan S tidak bisa diserap oleh akar tanaman.
Terus bagaimana aplikasinya?
Cara aplikasinya kita harus memperhatikan nilai EC untuk setiap tanaman. Pada umumnya nilai EC nutrisi untuk setiap tanaman sayur kurang dari 4,2 mS/cm. Nilai EC untuk untuk setiap tanaman berbeda-beda, untuk mengenal nilai EC setiap tanaman kita bahas dilain waktu ya!. Contoh kita akan membuat nutrisi hidroponik dengan nilai EC 2,2, misalkan kita membutuhkan nutrisi A dan nutrisi B masing-masing 0,6 liter. Kemudian masing-masing dicampur dengan dengan air sampai ukuran EC nya sesuai dengan yang kita kehendaki. Alat pengukurnya bias menggunakan Ec meter. Selamat mencoba!
Dari berbagai sumber

5 komentar:

  1. untuk nilai EC = 2,2 kira kira setara dengan berapa ppm? karena sementara ini saya baru punya alat ukur ppm. terimakasih atas pencerahannya

    BalasHapus
  2. Ah anda cuman pamer kepandaian... bukan bagi2 ilmu sama petani yang mayoritas awam dan tidak tau kandungan zat tsb ada dimana atau belinya dmn... kalau mau berbagi ilmu yang baik coba anda terangkan zat anu ada di pupuk anu, komposisinya sekian.. bukan bla2..bla..bla.. bgt...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul gan nana, banyak sekali orang takut hilang ilmunya jika dibagi dg orang lain, masalah beli semua orang bisa asal ada duitnya, coba di jabarkan secara sederhana saya yakin artikel ini pasti jauh lebih bermanfaat

      Hapus
  3. kang nana sukmana.......kalo memang kang nana berminat mau beli banyak koq yang jualan pupuk hidroponik spt : paktani,di pak irwan gunawan.......klo perlu no telp kebetulan saya punya.
    yang diterangkan/dijelaskan seperti tersebut diatas memang diperlukan untuk keperluan skala besar, namun komposisi tersebut masih bersifat mendasar alias belum spesifik untuk keperluan jenis tanaman tetentu seperti cabe, tomat dll.

    BalasHapus
  4. Mohon share ilmunya. Adakah tabel kebutuhan ppm masing2 unsur untuk tnmn melon dan cabe ?

    BalasHapus