Senin, 08 April 2013
BUDIDAYA KACANG HIJAU
I. Syarat Tumbuh
a. Tanah
- Tekstur : liat berlempung banyak mengandung bahan organic,
aerasi dan drainase yang baik.
- Struktur tanah gembur
- pH 5,8-7,0 optimal 6,7
b. Iklim
- Curah hujan optimal 50-200 mm/bln
- Temperatur 250-270 C, dengan kelembaban udara 50-80% dan
cukup mendapat sinar matahari
II. Teknologi Budidaya
a. Benih
Varietas unggul nasional seperti No:129, Merak, Betet, Walet,
Gelatik, Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih bebas
hama, seragam bebas kotoran dan berumur pendek.
b. Pengolahan tanah
- Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan
pengolahan tanah (TOT) penyiapan lahan yang baik dilakukan
sebelum tanam.
- Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan
tanah.
- Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif
dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah
tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm),
dibuat petakan 3-4 meter.
- Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo
perlu pengolahan tanah minimal.
- Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka
serangan lalat bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah
penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
III. Penanaman
- Waktu tanam
Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau ditanam pada musim
kemarau setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilaukan pada
awal sampai musim hujan.
- Cara tanam
Benih ditanam dengan cara ditugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau
40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
IV. Pemupukan
- Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan
pemupukan
- Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK
- Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea
+45-90 kg TSP + 50 kg KCl/ha
- Penambahan pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang
dapat meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah.
V. Pengairan
Tanaman kacang hijau relative tahan kering, namun tetap memerlukan
pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu
perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong.
VI. Penyiangan
Penyiangan dilakukan seawall mungkin karena kacang hijau tidak tahan
bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2&4
minggu.
VII. Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Hama
- Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat
kacang), maruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat)
dan kutu trips.
- Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas
unggul yang tahan hama penyakit.
- Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama dapat
dikendalikan dengan cara bilogis.
b. Penyakit
- Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Sclerotium
rolfsii, Cercospora canescens (bercak daun)
- Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan
penyakit atau dengan menggunakan pestisida.
VIII. Panen dan Pasca Panen
a. Panen
Kacang hijau dipanen sesuai umur varietas. Tanda-tanda lain bahwa
kacang hijau telah siap untuk dipanen adalah berubahnya warna polong
dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen
dapat mengakibatkan polong pecah saat di lapangan. Panen dilakukan
dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu,
b. Pasca panen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar