I. PENDAHULUAN
4.6. Penggunaan Hormonik
Hormonik
 dapat diberikan terutama setelah tanaman berumur 2 tahun, atau 
diberikan sejak awal lebih bagus. Caranya melalui penyiraman atau 
penyemprotan bersama dengan POC NASA (3-5 tutup POC NASA ditambah 1 
tutup Hormonik).
4.7.Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman
 jangan berlebih. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu 
pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman 
digemburkan dan ditutup mulsa.
4.8. Penjarangan Buah
Pada
 saat pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya 
pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas buah. Buah 
yang dibuang meliputi buah sakit, tidak terkena sinar matahari (di dalam
 kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan 
buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 
2-3 buah.
V. Hama dan Penyakit
5.1. Hama
a. Kutu loncat (Diaphorina citri.)
Bagian
 diserang : tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas 
keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan PESTONA atau Natural 
BVR. Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, buang bagian 
yang terserang.
b. Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
Bagian
 diserang : tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas 
sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan PESTONA atau Natural BVR.
c. Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
Bagian
 diserang : daun muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan,
 tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan
 dengan PESTONA. Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
d. Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
Bagian
 diserang : tangkai, daun dan buah. Gejala: bercak keperak-perakan atau 
coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun. Pengendalian: 
semprotkan PESTONA atau Natural BVR.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
Bagian
 diserang : buah. Gejala: lubang gerekan buah keluar getah. 
Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi, disemprot PESTONA pada buah 
berumur 2-5 minggu.
f. Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
Bagian
 diserang : tunas, daun muda dan pentil. Gejala: bercak coklat kehitaman
 dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak 
disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis. Pengendalian: 
semprotkan PESTONA
g. Thrips (Scirtotfrips citri.)
Bagian
 diserang : tangkai dan daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun
 menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan 
gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang disertai nekrotis. 
Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar 
matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian 
gunakan PESTONA atau Natural BVR.
h. Kutu dompolon (Planococcus citri.)
Bagian
 diserang : tangkai buah. Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan 
buah gugur. Pengendalian: gunakan PESTONA. atau Natural BVR. Cegah 
datangnya semut sebagai vektor kutu.
i. Lalat buah (Dacus sp.)
Bagian
 diserang : buah yang hampir masak. Gejala: lubang kecil di bagian 
tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah. Pengendalian: 
gunakan Perangkap lalat Buah.
5.2. Penyakit
a. CVPD
Penyebab:
 Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. 
Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun 
sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah 
oranye. Pengendalian: gunakan bibit tanaman bebas CVPD. Lokasi kebun 
minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan Pestona atau 
Natural BVR untuk mengendalikan vektor.
b. Blendok
Penyebab:
 jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang : batang atau cabang. 
Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian 
kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas. 
Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi. Bekas potongan diolesi POC 
NASA + Hormonik + Natural GLIO. POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi 
mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap 
serangan penyakit.
c. Embun tepung
Penyebab: jamur Oidium
 tingitanium. Bagian diserang : daun dan tangkai muda. Gejala: tepung 
berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan Natural 
GLIO pada awal tanam.
d. Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma
 fawcetti. Bagian diserang : daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak 
kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. 
Pengendalian: pemangkasan teratur, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
e. Busuk buah
Penyebab:
 Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. 
Bagian diserang : buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna 
hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan 
mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam
f. Busuk akar dan pangkal batang
Penyebab:
 jamur Phyrophthora nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang 
serta daun di bagian ujung. Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. 
Pengendalian: pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada
 waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan 
tanah. gunakan Natural GLIO pada awal tanam
g. Buah gugur prematur
Penyebab:
 jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang 
diserang: buah dan bunga. Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah 
gugur. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal tanam
h. Jamur upas
Penyebab:
 Upasia salmonicolor. Bagian diserang : batang. Gejala: retakan 
melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit 
dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi dikelupas dan diolesi 
fungisida yang mengandung tembaga atau belerang, kemudian potong cabang 
yang terinfeksi.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan 
menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida
 kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata 
dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810,
 dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
VI. Panen
Buah
 jeruk dipanen saat masak optimal berumur + 28-36 minggu, tergantung 
jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar