Selasa, 16 April 2013

HIDROPONIK SEDERHANA Untuk Penyejuk Ruangan


Suasana sejuk serta hijau dengan tanaman di dalam maupun halaman rumah akan membuat penghuninya merasa lebih sehat, nyaman dan segar. Namun kendala terutama di perkotaan adalah sistem penanaman yang sudah ada terkesan mahal dan rumit. Untuk mencari tanah sebagai lahan tanam saja cukup sulit, apalagi dalam memeliharanya sering menyita waktu.
Untuk mengatasi kendala tersebut, saat ini dikembangkan sistem penanaman dengan sistem ”hidroponik sederhana”.  Sistem ini  dapat dilakukan oleh siapa saja, para ibu rumah tangga dapat melakukan karena pembuatan dan pemeliharaannya sangat mudah dan praktis.
Disebut biaya murah karena sistem ini menggunakan pot yang terbuat dari plastik atau tanah yang banyak tersedia di pasaran dengan harga murah. Media tanamnya adalah batu koral split yang biasa digunakan sebagai campuran untuk pengecoran bangunan dan pengaspalan jalan. Agar kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi cukup digunakan pupuk majemuk yang banyak tersedia di pasaran.Sistem hidroponik sederhana ini dapat pada berbagai jenis tanaman hias, tanaman buah, maupun sayuran. Namun pada umumnya sistem hidroponik sederhana sangat tepat untuk tanaman hias sebagai penyemarak dan penyejuk ruang.  Dimana tanaman dapat bertahan di dalam ruang selama satu minggu bahkan sampai sepuluh hari.  Ini dikarenakan tersedianya air yang cukup.Jenis tanaman hias yang sudah berhasil diujicobakan pada sistem hidroponik sederhana antara lain: Palem-paleman; Sikas; Aglonema; Kuping gajah; Hanjuang; Kamboja; Suplir; Anggrek; Mawar; Pandan-pandanan; Kadaka; Nanas-nanasan; Kembang sepatu.Pada prinsipnya wadah yang digunakan untuk menanam tanaman tidak porous dan dapat menahan air. Untuk itu, pot tunggal dengan bagian dasar tertutup atau tanpa lubang merupakan wadah yang tepat digunakan, karena pot tersebut akan diisi dengan air,  kalau tidak ada dapat dipilih ember hitam. Media tanam yang digunakan adalah koral split, yaitu batu kali yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil, berukuran 2-3 cm. Kalau terlalu kecil sebaiknya tidak digunakan karena kurang menyediakan ruang udara, yang menyebabkan pertumbuhan perakaran tidak optimal.  Koral split tidak rusak karena waktu dan air, sehingga tanaman dengan media ini dapat dimasukkan ke dalam rumah dengan aman.
Cara PenanamanAgar tanaman dapat tumbuh dengan baik, tahapan penanaman dengan benar, yaitu wadah/ pot yang sudah disediakan, dibuat lubang pada dindingnya setinggi 5 -10 cm dengan menggunakan paku. Cukup satu lubang untuk setiap pot.  Setelah itu isi pot setengah atau tiga perempat bagian dengan media koral split yang telah direndam beberapa saat dan diganti airnya terus menerus hingga rendaman terlihat jernih.
Tanaman yang akan ditanam dapat berupa hasil stek batang yang sudah cukup umur atau tanaman dewasa yang sesuai dengan bentuk dan ukuran pot. Lalu keluarkan tanaman dari media tanah dan usahakan agar akar tanaman tidak rusak, potong dengan gunting jika ada akar yang busuk atau pangkas bila perakarannya besar dan berlebihan.  Buang tanah yang melekat pada akar dan batang tanaman dan cuci dengan air sampai bersih, kemudian letakkan tanaman yang sudah bersih pada pot yang telah diisi dengan koral split, lalu tambah koral split hingga penuh atau sejajar dengan permukaan pot.  Beri penyangga jika tanaman belum mampu berdiri tegak.  Penyangga dapat berupa batu, kayu atau kawat dan dilakukan hingga perakarannya tumbuh dan mampu menyangga dirinya sendiri.
Selanjutnya isi pot dengan air sampai penuh.  Karena ada lubang pengontrol pada dinding pot maka dengan sendirinya permukaan air akan turun sesuai dengan tinggi lubang.  Kelebihan air akan terbuang melalui lubang tersebut.  Jangan lupa seluruh bagian tanaman disiram.  Tanaman yang sudah ditanam dengan sempurna letakkan di tempat teduh atau tidak terlalu banyak kena sinar matahari selama satu sampai dua minggu.Bila sudah terlihat ada tanda-tanda pertumbuhan seperti daun hijau segar, mulai tumbuh pucuk daun atau tumbuh akar baru, maka pindahkan tanaman ke tempat dengan penyinaran matahari lebih banyak.  Lakukan penyiraman satu kali sehari. Jangan lupa ditambahkan air ke dalam pot hingga air keluar dari lubang samping pot, kecuali pada saat hujan tidak perlu disiram.  Pada prinsipnya pot harus selalu terisi cukup air.
Pemberian Nutrisi.Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik dapat dengan memberi pupuk majemuk lengkap. Jenis pupuk yang dianjurkan adalah pupuk majemuk NPK, dengan alasan mudah diperoleh dan kandungan yang ada di dalamnya merupakan kebutuhan utama tanaman, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Selain NPK, juga bisa digunakan pupuk daun. yang dilarutkan dulu kedalam air kemudian disemprotkan ke tanaman.Ada dua jenis cara pemupukan, yaitu sistem sebar dan sistem semprot. Untuk pemupukan sistem sebar pupuk NPK disebarkan di pinggir pot, pemberiannya jangan sampai mengenai batang dan daun karena dapat menyebabkan batang dan daun seperti habis terbakar. Setelah pupuk disebar, siram dengan air secukupnya, air siraman jangan sampai tumpah melalui lubang pot karena pupuk akan terbuang. Dosis pupuk yaitu 1-2 sendok makan setiap kali pemberian yang dilakukan setiap 3 – 4 minggu sekali .Cara pemupukan lainnya yaitu dengan sistem semprot. Untuk pemberian nutrisi dianjurkan pula pemupukan melalui daun, yaitu dengan penyemprotan larutan pupuk daun sehingga pertumbuhan tanaman lebih optimal.  Dosis penyemprotan disesuaikan dengan rekomendasi yang ada pada kemasan pupuk, dengan  frekuensi penyemprotan 1-2 kali seminggu.
 

Perawatan tanaman.Untuk mencegah hama penyakit juga jamur, pupuk daun bisa dicampur dengan insektisida atau fungisida, sebagai pencegahan serangan jamur dapat dilakukan satu bulan sekali .Jika tanaman sudah mulai tumbuh dengan baik dan sempurna maka perlu dilakukan perawatan agar tidak layu. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tanaman yaitu  jika ada tanda-tanda layu periksalah volume air di dalam pot  dengan miringkan pot ke arah lubang, bila tidak ada keluar air segera tambahkan air ke dalam pot hingga air keluar dari lubang pot. Bila air menggenang sampai permukaan pot, karena terjadi clogging yaitu tertutupnya lubang pot oleh debu atau akar yang menyumbat lubang pot, maka tusuk lubang pot dengan lidi atau kawat sampai air keluar kembali dari lubang.  Clogging dapat menyebabkan busuk akar .Perawatan selanjutnya yaitu untuk daun dan ranting tua yang menggangu pemandangan juga cabang-cabang yang berlebihan dapat dibuang dengan cara memotongnya.  Agar pot tetap terlihat bersih cabut tanaman penggangu, terkadang pada tanaman lama sering dijumpai rumput atau tanaman penggangu lainnya.Jika daun berubah menjadi kekuningan akibat terlalu banyak terkena cahaya matahari, pindahkan ketempat teduh,  namun bila warna daun berubah karena kekurangan pupuk segera lakukan pemupukan tambahan. Terkadang ditemukan juga serangan semut yang membuat sarang didalam media koral, cara menghilangkannya dengan menutup lobang pot dan genangi air hingga penuh agar semut keluar dari pot.Tanaman yang sehat akan tumbuh dengan cepat sehingga pot terlihat semakin padat akibat tumbuh pesatnya perakaran.  Pada stadium ini perlu dilakukan repotting (pergantian pot) agar pertumbuhan tanaman kembali normal. Adapun cara penggantian pot dilakukan sebagai berikut: pertama pisahkan akar bersama media yang melekat pada pot dengan pisau atau gunting. Selanjutnya cabut tanaman seluruhnya dari pot.  Jika sangat sulit mencabutnya, sebaiknya pot dipecah untuk mencegah akar tanaman menjadi rusak, lalu buang akar tanaman minimal setengahnya. Perlakuan berikutnya sama dengan proses penanaman yang telah dijelaskan terdahulu.
Sumber:      Hudoro Sameto, 2004.  HIDROPONIK Sederhana Penyejuk Ruangan, Penebar Swadaya, Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar