Senin, 01 April 2013

BIBIT BUAH NAGA

Buah Naga merupakan salah satu komoditi ekspor yang permintaan pasarnya semakin meningkat. Peluang ini dibaca oleh beberapa petani dan menggiatkan diri untuk membudidayakan buah unik tersebut. Pada umumnya, teknik budidaya buah naga cukup mudah. Yang diperlukan adalah kejelian dan juga ketelatenan. Salah satu hal yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga adalah bibit. Poin ini menempati hirearki pertama yang wajib diperhatikan saat hendak memulai usaha agrobisnis buah naga. Ada beberapa hal penting yang wajib diketahui terkait bibit buah naga. Berikut uraiannya.
Vegetatif Dan Generatif

Pada dasarnya, buah naga digolongkan ke dalam kelompok tanaman berbiji. Oleh sebab itu, perbanyakannya bisa melalui metode generatif yakni dengan menyemai bijinya yang menyatu di dalam daging buah. Selain menggunakan biji, buah naga juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode stek atau vegetatif. Metode kedua ini paling banyak dipraktekkan oleh masyarakat. Bibit buah naga yang diperoleh dengan menggunakan metode vegetatif kabarnya jauh lebih memudahkan petani ketimbang generatif.


 
Bibit buah naga yang didapatkan melalui metode vegetatif yakni dengan cara melakukan stek pada batang indukan. Dalam memilih indukan juga tidak sembarangan, harus memenuhi syarat antara lain sehat, produktif dalam berbuah, pohonya baik tidak kerdil, buahnya berkualitas, memiliki warna kehijauan menuju abu-abu, dan telah berusia matang. Biasanya para petani juga mengukur diameter batang indukan tersebut, sebab semakin besar diameternya, biasanya buah yang dihasilkan semakin berkualitas.


Sementara itu, bibit buah naga yang diperoleh menggunakan metode generatif menggunakan cara penyemaian biji buah. Langkah pertama dimulai dengan memilih buah yang telah tua. Buah yang belum matang sempurna cenderung memiliki biji yang lunak dan tidak siapn untuk disemai. Hal lain yang diperhatikan, kurang lebih sama seperti pada metode vegetatif, kualitas induk yang hendak diambil biji buahnya haruslah sehat, tidak kerdil, produktif dan lain-lain. Sayangnya metode generatif ini kurang "bersahabat" sebab memakan waktu yang sangat lama ketimbang metode stek.
Di pasaran, bibit buah naga dengan kualitas super masih susah untuk didapatkan. Hal ini menjadi peluang bagi beberapa petani yang khusus mengembangkan bibit buah naga untuk kemudian dijual lagi. Namun, harganya masih relatif lebih mahal sebab usaha jual bibit ini masih tergolong sepi. Maka sesuai hukum ekonomi, kelangkaan akan melambungkan harga barang. Jika Anda hendak memulai usaha argobisnis buah naga, jelilah memilih bibit. Dan jangan segan mengeluarkan biaya lebih. Sebab bibit memegang peranan paling penting dalam keberhasilan usaha budidaya buah naga. Selamat berburu bibit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar